Seorang Netizen 'Remehkan' Ibu yang Lahirkan Anak Secara Caesar, 4 Fakta ini Membungkamnya
Seorang Ibu muda menjadi bahan perbincangan sekaligus bully-an para netizen di Indonesia.
Editor: Rendy Sadikin
Ibu yang melahirkan caesar harus berani mengambil risiko.
Karena risiko yang tinggi ini pula, ibu yang melahirkan pantas mendapatkan gelar pahlawan sejati, gelar yang sama yang kita berikan pada ibu yang melahirkan normal.
Inilah risiko yang harus dihadapi ibu yang melahirkan caesar:
1. Operasi dengan nyawa sebagai taruhan
Meski terlihat aman, bukan berarti melahirkan caesar tanpa risiko.
Saat dokter memutuskan untuk melahirkan bayi secara caesar, maka nyawa ibu menjadi taruhannya.
Ini karena risiko yang diambil saat melahirkan caesar tidaklah sedikit.
Belum lagi risiko kesehatan lainnya.
Baca: Ini Postingan Medsos Bikin Geger Lampung: Ancam Tito, Hina Warga Sampai Wanita Pimpinan Saracen
Ingat, dibandingkan persalinan per vaginam atau normal, prosedur operasi pada persalinan caesar membuat kesehatan ibu lebih berisiko.
Studi dari Kanada yang dimuat di Canadian Medical Association Journal (Maret 2007) memaparkan, risiko akibat prosedur operasi yang mungkin dialami ibu, antara lain: hematoma pada luka bekas operasi, yang secara otomatis dapat memperpanjang masa perawatan Ibu di rumah sakit.
Tidak hanya itu. Studi yang dimuat di Current Women’s Health Review (Mei 2013) juga menambahkan risiko luka di kantong kemih sebagai salah satu jenis cedera yang paling sering terjadi pada persalinan caesar.
2. Gangguan venous thromboembolism (VTE) pascamelahirkan.
Studi yang dimuat di jurnal CHEST (September 2016) memperlihatkan, ibu yang menjalani persalinan caesar memiliki kemungkinan empat kali lipat lebih besar mengalami gangguan pembuluh darah VTE, yang dipicu oleh faktor pembekuan darah yang tidak normal.