Gara-gara Isu Nasi Plastik, Omzet Rumah Makan Ini Turun 40 Persen
Nur menyampaikan, pihaknya telah mengetahui video itu beredar di media sosial pada Sabtu pekan lalu.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu rumah makan padang di Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat menjadi sorotan setelah beredar sebuah video di media sosial yang isinya menyebut rumah makan tersebut menjual nasi plastik.
Hal itu membuat pemilik rumah makan melaporkan penyebar dan pembuat video itu ke polisi karena merasa nama baiknya dicemarkan.
Saat Kompas.com mencoba mengkonfirmasi terkait pelaporan video itu, Senin (28/8/2017), salah satu pegawai rumah makan itu, Nur mengatakan bahwa pemilik rumah makan sedang tidak berada di tempat.
Nur mengatakan, sejak video itu viral, cukup banyak media yang mencari bosnya itu. "Tapi ya bos saya bilang kalau nanti ada yang datang bilang sudah dilaporkan ke polisi. Kami percaya polisi bisa menangani masalah itu," ujar Nur.
Nur menyampaikan, pihaknya telah mengetahui video itu beredar di media sosial pada Sabtu pekan lalu.
Menurut Nur, setelah video itu beredar, banyak pelanggannya yang menghubungi via telepon untuk menanyakan kebenaran video itu.
Bahkan, tak jarang penelepon yang mengancam dan marah-marah menuduh rumah makan itu melakukan penipuan.
Meski demikian, Nur dan karyawan lainnya tetap meladeni keluhan masyarakat.
"Minggu lalu sampai capek kami, bukan karena meladeni yang beli, tetapi ratusan yang nelepon. Tapi kami tetap buka, tetap melayani yang komplain ke kami, enggak apa-apa. Kalau mau bertanya langsung ke kami silakan datang ke mari," ujar Nur.
Nur mengatakan, beras yang mereka gunakan merupakan beras yang baik kualitasnya.
Nur membantah bahwa beras yang digunakan merupakan beras dengan kualitas rendah, bahkan dinilai sebagai beras plastik.
Nur menyebut beras yang dipakai tak hanya dari daerah Sumatera Barat, tetapi juga beras dari Pulau Jawa dengan kualitas baik.
Ia juga menyampaikan, saat video tersebut viral, omzet penjualan mereka sempat turun mencapai 40 persen.
Namun, setelah klarifikasi yang dilakukan, khususnya melalui peliputan media, pekan ini penjualan berangsur-angsur membaik.
"Sampai turun 40 persen, kemarin omzetnya berapa, sekarang berapa. Namanya kekuatan sosmed," ujar Nur.
Polres Metro Jakarta Pusat tengah menyelidiki identitas dari pengunggah video maupun orang yang ada di dalamnya. Jika sudah diketahui, polisi juga berencana memanggil mereka.(David Oliver Purba)
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Karena Video Bola Nasi Memantul, Omzet Rumah Makan Ini Turun 40 Persen