Rio Dewanto Kembali Dipercaya Jadi Ikon Kegiatan Kurban dari PT Bintang Toedjoe
Hari raya Idul Adha tahun ini Rio Dewanto kembali dipercaya untuk menjadi ikon kegiatan kurban dari PT Bintang Toedjoe.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari raya Idul Adha tahun ini Rio Dewanto kembali dipercaya untuk menjadi ikon kegiatan kurban dari PT Bintang Toedjoe.
"Ini tahun keempat saya dipercaya Extra Joss. Yang saya senang, saya bukan hanya jadi ikon tapi diajak melakukan kegiatan sosial, seperti kurban ini," kata Rio di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat.
Dalam kesempatan itu, Rio ikut menyerahkan hewan kurban berupa seekor sapi seberat 1 ton kepada lembaga amil zakat terbesar yaitu NU Care-Lazis NU (Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh NU) dan Lazismuh (Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah).
Seperti diketahui, PT Bintang Toedjoe akan menggelar qurban bersama, Jumat 1 September 2017. Kegiatan ini akan dilakukan secara serempak di 1.700 masjid seluruh Indonesia dengan mengangkat tema "Laki Never Stop Qurban".
Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe, Simon Jonatan, mengatakan apa yang dilakukan pihaknya bertujuan mulia. Bukan hanya berqurban menjadi suatu kewajiban, akan tetapi gaya hidup, khususnya ke anak muda di seluruh Indonesia.
"Seperti biasa setiap hari raya qurban Extra Joss bekerja sama dengan berbagai lembaga untuk menggerakkan hari qurban menjadi acara spesial. Tahun ini temanya Laki Never Stop. Karena kami mau mendorong seluruh rakyat Indonesia, terutama anak mudanya bahwa berqurban itu bukan keharusan, tapi gaya hidup," ungkap Simon di PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Sementara itu, Ketua NU Care-LAZISNU H Syamsul Huda menyambut baik upaya yang dilakukan Extra Joss. Menurutnya, melalui kurban ini bisa diingatkan tentang pentingnya bahu-membahu memberikan yang terbaik kepada sesama.
Penyerahan hewan kurban sendiri diserahkan langsung oleh presiden Direktur PT Bintang Toedjoe Simon Jonatan kepada Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, disaksikan Ketua PBNU H Marsudi Syuhud, Ketua PBNU H. Robikin Emhas, dan Bendahara Umum PBNU H. Ing Bina Suhendra.