Cerita Marjono Selama 14 Tahun Jaga Museum Perjoangan Bogor
Di usia senjanya kini bukan menjadi halangan untuk terus mengabdi kepada museum bersejarah di Kota Bogor ini
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR- Di usia senjanya kini bukan menjadi halangan untuk terus mengabdi kepada museum bersejarah di Kota Bogor ini.
Marjono namanya, ia adalah penjaga Museum Perjoangan yang terletak di jalan Merdeka Kota Bogor.
Sudah hampir 14 tahun lamanya ia mengabdi dan menuturkan pengetahuan sejarah kepada generasi muda yang berkunjung ke museum ini.
"Sudah dari tanggal 3 Maret 2003 saya disini, dulu ada juga tapi sekarang sudah almarhum," ujarnya kepada TribunnewsBogor, Senin (28/8/2017).
Baca: Penuhi Undangan Klub Motor, Guru SD Minta Maaf Soal Curhatan di Facebook
Marjono bercerita, saat masih muda, ia adalah seorang tentara pelajar yang ikut serta dalam mempertahankan kemerdekaan dari agresi militer ke 2 Belanda pada tahun 1946 sampai tahun 1950.
Setelah peperangan selesai Marjono mengutuskan menjadi seorang guru di kota Bogor.
Bersama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Marjono membangun sekolah.
Ia menambahkan, banyak suka duka selama menjadi penjaga Museum perjoeangan di Kota Bogor ini.
Baca: Terduga Teroris Pesan Teh Sambil Menunggu Bom Meledak di Rumah Makan Celengan
Dulu masih banyak pengunjung yang datang yang kebanyakan adalah pelajar. Namun kini museum sepi karena kurangnya minat masyarakat untuk mempelajari sejarah.
Padahal menurutnya, masyarakat harus mengetahui sejarah karena dengan cara itu para pejuang merasa dihargai dan untuk membangkitkan rasa tanggung jawab dalam menjaga dan mempertahankan kemerdekaan yang telah diusahakan oleh para pejuang terdahulu.
"Saya sih inginnya masyarakat tetap mau ke museum supaya tau perjuangan para pejuang dulu. Saya juga titip sama generasi muda supaya mau ngebangun dan ngejaga bangsa terutama kota bogor sebagai kota kenangan bagi para pejuang" pungkasnya. (Yudhi Maulana Aditama)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor dengan judul: 14 Tahun Jaga Museum Perjoangan, Marjono Sedih Museum Kini Sepi Pengunjung