Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Belum Bisa Pastikan TKP Pembunuhan Pasutri yang Dirampok dan Dibuang ke Sungai

Satreskrim Polres Purbalingga menyatakan, saat ini tengah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya Jakarta untuk mengungkap kasus tersebut.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Polisi Belum Bisa Pastikan TKP Pembunuhan Pasutri yang Dirampok dan Dibuang ke Sungai
WARTA KOTA
Aparat Polres Purbalingga mengabarkan penemuan dua mayat, laki laki dan perempuan, di Sungai Klawing, Dusun Penisihan, RT 001/01 Desa Palumbungan, Bobotsari, Purbalingga. Korban diduga pasangan suami-istri warga Jakarta korban perampokan dengan kekerasan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi belum bisa memastikan di mana Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan korban pasangan suami istri Husni Zarkasih (57) dan Zahiya Masrur (54), warga Jalan Pengairan No 21 RT 011/06, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusatm yang diduga kuat menjadi korban perampokan di hari Minggu (10/11/2017).

Kanit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang Kompol Mustakim mengatakan, aparat Polres Purbalingga mengabarkan penemuan dua mayat, laki laki dan perempuan, di Sungai Klawing, Dusun Penisihan, RT 001/01 Desa Palumbungan, Bobotsari Purbalingga.

Setelah dicek identitasnya, dua mayat tersebut bernama Husni Zarkasih dan Zahiya Masrur

Satreskrim Polres Purbalingga menyatakan, saat ini tengah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya Jakarta untuk mengungkap kasus tersebut.

Penyidik akan memintai keterangan sejumlah saksi, termasuk keluarga korban untuk mengungkap kasus tersebut.

Dari hasil olah TKP, polisi telah mengantongi sejumlah barang bukti antara lain bed cover, mukena, sarung, baju koko, peci, sandal, tali, dan batu bercak darah.

"Korban meninggal diperkirakan sejak 12 jam sebelum ditemukan," katanya.

BERITA REKOMENDASI

Jika korban ditemukan Senin pukul 06.00 WIB maka diduga korban dibunuh Minggu (10/9/2017) sekitar pukul 18.00-19.00 WIB.

Baca: Sungguh Kejam! Pasutri Ini Dirampok, Lalu Dilempar ke Sungai dari Atas Jembatan

Salah seorang penghuni kos di kediaman Husni, kemarin, mengaku sempat mendengar keributan di dalam rumah korban.

Menurut mereka keributan terjadi pada Minggu (10/9/2017) sekitar pukul 19.00 WIB.

Kapolsek Bobotsari, AKP Ridju Setiyanto mengatakan dua mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh warga Plumbungan yang hendak buang hajat di sungai.


Baca: Belasan Pelajar di Tangsel Serang Polisi Pakai Celurit Saat Diminta Turun dari Truk

Saat penemuan, warga tersebut mencurigai benda diduga mayat mengapung di Sungai Klawing, pukul 05.30 WIB.

Warga tersebut lalu menghubungi perangkat desa setempat dan meneruskannya ke polisi.

Sepuluh menit kemudian, anggota dari Polsek Bobotsari bersama tim Inafis mendatangi lokasi untuk mengidentifikasi temuan itu.

Ridju mengatakan, saat ditemukan dua mayat tersebut jaraknya berdekatan, sekitar 5 meter. Posisinya berada di sisi timur dan barat Jembatan Penisihan.

Kedua mayat itu terbungkus bed cover dengan tangan dan kaki terikat tali.

"Jenazah tidak dibuka di sini, langsung dibawa ke RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Purwokerto, untuk diautopsi," katanya.

Kondisi Sepi

Sementara itu Tono (38), tetangga yang tinggal tepat di depan rumah korban mengatakan, saat kejadian, ia tak melihat ada yang mencurigakan di sekitar rumah korban.

Namun ia mengakui bahwa situasi pada Minggu (10/9) malam lalu memang sepi lantaran terjadi hujan deras disertai petir.

Sedangkan seorang satpam, Novi Feriawan (37) mengatakan selain dihuni oleh dua korban, rumah tersebut juga ditempati oleh empat anak kos yang semuanya perempuan.

"Pak Husni ini anaknya ada empat orang. Yang pertama Gilang sudah berkeluarga, yang kedua Suci juga sudah nikah, yang ketiga Putri tinggal di London sama suaminya, yang keempat Dimas masih kuliah Undip, Semarang. Jadi rumah ini hanya ada mereka berdua dan anak kos empat orang," kata Novi.

Setelah polisi mengonfirmasi kebenaran bahwa Husni dan Zahiya merupakan warga sekitar, mereka langsung mencari pembantu rumah tangga Husni yang mengurusi kebersihan rumah.

"Pembantunya punya kunci teralis, tapi nggak megang kunci di dalam. Jadi setelah dia datang pun, kami nggak bisa ngecek ke dalam rumah," ungkap Novi.

Kemudian polisi melakukan penggeledahan. Pintu yang terletak di dalam setelah teralis yang terkunci dibuka paksa atas seizin Gilang yang datang ke rumah orangtuanya pada pukul 13.00 siang kemarin.

"Sudah dibuka, ada banyak bercak darah di dinding. Yang paling banyak itu di kamar mandi. Kata anaknya brankas sudah terbuka, isinya mungkin emas sama surat-surat," ujarnya.

Sedangkan berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, Novi mendengar bahwa mobil Toyota Altis milik korban yang dibawa kabur pelaku ditemukan di daerah Purwokerto, Jawa Tengah, dalam kondisi terparkir di pinggir jalan. (m8/Tribun Jateng)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas