Begini Rencana Awal Pelaku Pembunuhan Bos Garmen Sebelum Jasad Dibuang ke Sungai Purbalingga
"Jika pesangon tidak diberikan, mereka sudah berniat merampok korban," kata Agus.
Editor: Ferdinand Waskita
Satu tewas ditembak karena berontak kabur.
Baca: Satu Pembunuh Pengusaha Garmen Dikenal Baik, Kondisi Ekonominya Kacau Sejak Dipecat
"Setelah membuang mayat korban, mereka bingung mau ke mana. Akhirnya mereka menuju Grobogan (tempat tinggal salah seorang pelaku--Red) dan menjual barang bukti perhiasan emas di sana, dan tertangkap saat karaoke di hotel," katanya.
Pada awalnya, ketiga tersangka merencanakan aksinya di rumah kontrakan Zul, di Cileduk.
Mereka berencana datang ke rumah korban untuk meminta pesangon.
Mereka tidak mendapatkan pesangon sejak pabrik garmen korban tutup, sebelum Lebaran lalu.
"Jika pesangon tidak diberikan, mereka sudah berniat merampok korban," kata Agus.
Bahkan saat menuju ke rumah korban di Jalan Pengairan Nomor 21, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (11/9) lalu, mereka mampir ke minimarket membeli lakban dan tali.
Mereka juga sudah membawa pentungan besi.
"Mereka bertamu, saat kejadian, korban laki-laki (Husni) sedang salat di masjid. Yang ada di rumah hanya korban yang perempuan (Zakiyah). Saat masuk pertama, sesuai rencana, Zul ketok pintu pura-pura bertamu. Saat ketok pintu, korban buka pintu masih memakai mukena. Yang rencananya mau ngomong baik-baik ternyata pada saat itu Zul langsung menyerang korban diikuti tersangka lain," kata Agus.
Para tersangka memukul kepala korban dan membenturkannya ke lantai.
Baca: Apakah Pil PCC yang Bikin Puluhan Pelajar Kejang-kejang Sejenis Flakka?
Pelaku juga menghantam kepala korban dengan pentungan besi.
Tidak berselang lama, Husin pulang dari masjid.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.