Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelajar Diadu Sampai Tewas di Kota Bogor, Mirip 'Gladiator' dan Jadi Tontonan

Anak Maria merupakan murid di SMA Budi Mulya, Jalan Kapten Muslihat, Bogor Tengah, Kota Bogor.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pelajar Diadu Sampai Tewas di Kota Bogor, Mirip 'Gladiator' dan Jadi Tontonan
Kolase TribunStyle
Hilarius 

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Maria Agnes masih sangat terpukul atas kejadian yang menimpa sang anak.

Anak Maria merupakan murid di SMA Budi Mulya, Jalan Kapten Muslihat, Bogor Tengah, Kota Bogor.

Curhatannya beberapa waktu lalu soal kronologis kematian sang anak sempat membuat jagat maya bergeming.

Hilarius Christian Event Raharjo menghembuskan napas terakhir diduga akibat tindak kekerasan oleh pelajar dari sekolah negeri di bilangan Bantarjati, Bogor Utara, Kota Bogor.

Maria bercerita, dirinya baru tahu bila sebelum meninggal putranya sempat diadu di tengah lapangan basket.

Pertarungan satu lawan satu tersebut disaksikan oleh puluhan pelajar lain.

Mirip adu jotos di film-film tarung bebas 'Gladiator'.

Berita Rekomendasi

"Kejadiannya sebelum pertandingan basket, Hila diminta untuk mewakili sekolahnya, padahal sudah menolak tapi dipaksa, beberapa pelaku promotor sudah dikeluarkan dari sekolahnya, tapi masih ada yang berkeliaran bebas. Saya ingin semua yang terlibat mendapat hukuman," katanya kepada wartawan, Jumat (15/9/2017).

Baca: Kisah Siswa SMU di Bogor Diadu Hingga Tewas, Sang Ibu Curhat ke Presiden Jokowi

Selain itu, Maria juga ingin mengklarifikasi informasi yang telah beredar mengenai kematian putranya bukan disebabkan karena sakit.

"Saya saja baru tahu setelah Hila dimakamkan, ternyata Hila itu dibunuh, diadu dengan pelajar dari sekolah lain. Saya tahu dari beberapa saksi dan surat pernyataan dari pelaku," jelasnya.

Lebih jauh dia mengatakan bahwa, ketika itu, dirinya memang menolak dilakukan autopsi terhadap jasad Hila, sehingga kasus tersebut pun seolah menghilang begitu saja.

"Tolong empati sedikit, anak saya yang sehat tiba-tiba disiksa hingga meninggal, kemudian harus menjalani autopsi, saya tidak mau dan akhirnya saya menyembunyikan diri saya," tandasnya.

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas