Cerita Djarot yang Menyesal Saat Umumkan Rencana Razia Narkoba di Jakarta
Untuk memberantas narkoba di Jakarta, Djarot mengatakan perlu tindakan spontan dan rencana rahasia untuk melakukannya.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat kini enggan lagi melakukan razia peredaran narkoba di Jakarta dengan mengumumkannya terlebih dahulu kepada masyarakat maupun dinas atau lembaga terkait.
Untuk memberantas narkoba di Jakarta, Djarot mengatakan perlu tindakan spontan dan rencana rahasia untuk melakukannya.
"Tidak usah bilang-bilang, langsung nyelonong aja kalau mau razia, kalau informasi sampai bocor bersih semua itu nanti, jaringan mereka sudah luar biasa. Makanya saya tidak mau bilang kalau akan razia, termasuk tidak mau bocorkan kepada awak media," katanya.
Hal itu disampaikannya usai menghadiri peringatan Hari Hepatitis sedunia di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (16/9/2017).
Oleh sebab itu kini Djarot hanya akan merencanakan razia narkoba dengan menginformasikannya kepada beberapa orang yang terkait saja.
Baca: Djarot: Penutupan Diamond Peringatan Bagi Industri Hiburan Malam
"Cukup saya bilang ke dua sampai tiga orang langsung jalan. Pernah saya bilang mau razia ke beberapa instansi terkait lalu bocor."
"Saya harap tidak ada lagi diskotek seperti Diamond, Stadium, dan Miles yang juga digunakan sebagai tempat peredaran narkoba. Padahal saya sudah bertemu dan berbicara dengan beberapa pengelola tempat hiburan malam mengenai hal tersebut," katanya.