Kapolda Metro Jaya Tegaskan Kabar Diskusi PKI di LBH Hoax
Idham mengatakan, pihaknya mengamankan 22 orang dari ratusan massa yang melakukan aksi di depan Gedung LBH, Minggu (17/7/2017) malam.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis menegaskan kabar yang beredar mengenai adanya diskusi tentang Partai Komunis Indonesia (PKI) di Gedung Lembaga Bantuan Hukum Jakarta adalah hoax atau kabar bohong.
Idham mengatakan, pihaknya mengamankan 22 orang dari ratusan massa yang melakukan aksi di depan Gedung LBH, Minggu (17/7/2017) malam.
Orang itu diduga melakukan tindakan anarki, melempari Gedung LBH dengan batu dan kayu.
Baca: Jokowi Wanti-wanti Jangan Ada Pungli di Pembuatan Sertifikat Hak Atas Tanah
"Sementara yang diamankan 22 orang. Kita lakukan pemeriksaan nanti, apa saja perannya. Karena memang ada beberapa fasilitas umum dan kendaraan dari anggota Polri yang dirusak," ujar Idham di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Senin (18/9/2017).
Massa yang menggelar aksi berusaha masuk ke Gedung LBH saat para aktivis di dalam menggelar acara "Asik Asik Aksi: Indonesia Darurat Demokrasi".
Acara sebagai bentuk protes aktivis kepada aparat yang membubarkan diskusi tentang sejarah 1965, kemarin.
Idham menerangkan, massa yang menggelar aksi marah karena menduga ada diskusi PKI di dalam Gedung LBH.
Baca: Cerita Ketua Yayasan Pesantren Ibnu Masud yang Sudah Keluarkan Puluhan Staf Radikal
Menurut Idham, massa mendapatkan kabar secara sepihak, padahal tak ada diskusi soal PKI di Gedung LBH.
"Ya, itu tadi isu yang berkembang, kadang-kadang di media sosial hoax. Itu yang sehingga dijabarkan oleh orang-orang yang hanya menerima informasi sepihak, tidak tahu, berkumpul, kemudian berusaha untuk melakukan tindakan-tindakan anarkis," ujar Idham.
Kemarin, massa mulai berkumpul di depan kantor LBH Jakarta sejak sekitar pukul 21.00 WIB.
Jumlah massa bertambah kendati hari makin larut. Massa berteriak-teriak mendesak untuk memasuki area dalam kantor LBH Jakarta.
Mereka menduga ada kegiatan bernuansa komunis atau PKI.
Diduga aksi massa ini kelanjutan dari aksi sehari sebelumnya.
Sebelumnya, sekelompok massa juga berunjuk rasa dan meminta dibubarkannya kegiatan "Pelurusan Sejarah 65" yang digelar di dalam kantor LBH Jakarta.
Saat itu, akhirnya kepolisian membubarkan kegiatan di dalam kantor LBH Jakarta lantaran tidak ada pemberitahuan kegiatan.