Rusun Stasiun Pondok Cina Tawarkan 2 Tipe Hunian, Ini Rinciannya
Rumah susun (rusun) di Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat mulai dibangun Senin (2/10/2017).Pembangunan rusun yang mengusung konsep Transit Oriente
Penulis: Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rumah susun (rusun) di Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat mulai dibangun Senin (2/10/2017).
Pembangunan rusun yang mengusung konsep Transit Oriented Development (TOD) atau pembangunan di pusat transportasi ini menghadirkan 3.693 hunian dari 4 tower dengan masing-masing terdiri dari 44 lantai
Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (perumnas) sebagai pengembang konsep TOD melalui Direktur Pemasaran Perumnas Muhammad Nahwir menyebutkan akan ada dua tipe unit hunian yang ditawarkan.
Ada tipe 32 meter persegi dan tipe 42 meter persegi.
Baca: Komnas HAM Nilai Peraturan Menteri Kelautan Mengenai Cantrang Langgar HAM
"Ada dua tipe yang akan disediakan. Yang satu tipe 32 isi satu kamar dan satu lagi tipe dua kamar tidur yang luasnya kurang lebih 40 meter persegi," ucap Nahwir saat ditemui di TOD Pondok Cina, Depok, Jawa Barat,Senin (2/10/2017).
Sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan di TOD ini juga diterapkan 30 persen hunian untuk masyarakat berpenghasilan rendah (BPR). 30 persen hunian tersebut pun dijual permeternya sebesar Rp 7 juta.
Apabila disesuaikan dengan tipe hunian yang ditawarkan perumnas memasarkan kisaran Rp 220 juta hingga Rp 280 juta.
"Kalau yang tipe 32 jadi 220 juta. Kalau yang tipe 40, 280 juta. Itu KPR besubsidi dengan bunga 5 persen," papar Nawir.
Sedangkan unit yang tidak bersubsidi ditawarkan sebesar Rp 16 juta permeter.
Baca: Setya Novanto Diduga Sudah Meninggalkan RS Premier
Pembangunan TOD Pondok Cina akan dibagi menjadi dua tajap. Tahap pertama adalah tower 1 dan tower 2, yang ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2019.
Kemudian, enam bulan berikutnya dilanjutkan dengan tower 3 dan towe 4.
Tidak hanya hunian dan pusat transportasi, Rusun ini akan dilengkapi dengan cafe, minimarket, klinik, pusat pendidikan, tempat ibadah, ruang bermain anak, hingga pedestrian.
Selain itu, karena hunian memanfaatkan lahan yang biasanya digunakan untuk tempat parkir penumpang Kereta Api nantinya dibagian bawah tower bisa disediakan lahan parkir bagi para pengunjung maupun pehuni.
Sehingga diperkirakan, hunian akan berada mulai dari lantai 10 sampai lantai tertinggi, lantai 44.
"Ya ini kan kita ada parkir kemudian ada komersil. Hunian itu setelah di atas parkir. Parkir dan komersil dua lantai dan parkir delapan lantai. Di sepuluh mungkin (baru hunian) karena ada parkir, atas parkir ada taman, baru hunian," jelas Nawir.