Tak Mau Rusak Lingkungan, Anggawira Sosialisasi Lewat Media Digital
Beberapa diantaranya para kandidat menjadikan pohon-pohon yang menjadi peneduh jalan sebagai sarana kampanye.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Masyarakat Kota Bekasi kini sudah mulai merasakan suasana pertarungan para calon Walikota dan Wakil Walikota Kota Bekasi di Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bekasi 2018 mendatang.
Hal tersebut terlihat dari wajah-wajah para kandidat yang sudah terpampang di baliho sepanjang jalan di Kota Bekasi.
Beberapa diantaranya para kandidat menjadikan pohon-pohon yang menjadi peneduh jalan sebagai sarana kampanye.
Berbeda dengan kebanyakan, Anggawira yang saat ini juga tengah bertarung di Pilkada Kota Bekasi sebagai Calon Walikota menuturkan fenomena pemasangan baliho di pohon-pohon seharusnya dihentikan. Sebab selain merusak lingkungan, pemasangan baliho di tempat yang tidak seharusnya juga dapat merusak estetika Kota Bekasi.
“Kampanye boleh, pasang ratusan alat peraga juga tidak dilarang tapi kita harus peduli lingkungan, jangan asal pasang seperti pasang di pohon, itu harusnya jadi kesadaran sendiri,” kata Anggawira ketika ditemui di Bekasi (3/10).
Dosen Universitas Islam As-Syafi' iyah ini sejak awal pencalonannya di Kota Bekasi telah berkomitmen untuk menjaga lingkungan Kota Bekasi selama masa kampanye. Komitmennya diwujudkan dengan mengurangi pemasangan alat peraga di daerah Kota Bekasi dan beralih ke sosialisasi lewat media digital.
“Kita harus lebih kreatif, jangan sampai kampanye tapi malah merusak lingkungan pasang baliho dimana-mana. Kan sekarang era digital, itu bisa kita manfaatkan untuk sosialisasi dan kampanye,” imbuh Anggawira.
Anggawira yang juga saat ini masih menjabat Ketua BPP HIPMI Bidang Organisasi, memahami betul bahwa media digital merupakan sarana yang efektif untuk kampanye salah satunya lewat media sosial. Karena saat ini sebagian masyarakat Kota Bekasi adalah pengguna media sosial.
"Saya tidak mau rusak lingkungan. Apalagi ini sudah era digital. Bagaimana kita bisa bicara program lingkungan kalau sebelum terpilih saja sudah rusak-rusak lingkungan," pungkas Anggawira.