Alat Berat Proyek LRT Timpa Sebuah Ruko di Kelapa Gading
Akibat peristiwa itu, satu orang pria bernama Sumali (51) menjadi korban dan mengalami luka ringan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah portal gantry atau alat berat untuk mengangkut beton I girder, proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT), menimpa satu unit ruko di Jalan Kelapa Nias Raya Blok PA 3 No 02, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (17/10/2017) sekira pukul 01.50 WIB.
Akibat peristiwa itu, satu orang pria bernama Sumali (51) menjadi korban dan mengalami luka ringan.
Korban merupakan karyawan yang tinggal di ruko yang berada di samping Masjid Al Musyawaroh, Kelapa Gading, Jakarta Utara tersebut..
Sumali menceritakan pada saat kejadian, dirinya sedang tertidur pulas di lantai 3 bersama seorang temannya.
Sementara lima orang karyawan lainnya tidur di lantai dua ruko yang dijadikan kantor yang bergerak di bidang event organizer tersebut.
Baca: Proyek MRT dan LRT Jadi Pekerjaan Rumah Budi Karya Sumadi
Namun tiba-tiba saja terdengar suara gemuruh yang begitu kencang hingga Sumali terjaga dari tidurnya.
Tidak lama berselang, portal gentry dengan panjang sekira 15 meter langsung menimpa bangunan tersebut.
"Jadi pada saat kejadian, saya tidur di atas. Belum lama tidur, dengar bunyi kayak gemuruh gitu. Nggak lama bangun, lihat, kemudian saya lari dan langsung brakkkk,...nimpa bangunan," katanya.
Akibat peristiwa tersebut Sumali mengalami luka ringan dan di bagian lutut kirinya karena terkena serpihan kaca yang hancur akibat tertimpa alat berat.
Sumali mengaku ada firasat sebelum peristiwa itu terjadi.
"Saya udah punya feeling kayaknya bakal ambruk nih, bunyinya nggak biasa gitu. Akhirnya saya lari ke tempat yang aman. Untungnya tidurnya belum lama, jadi bisa loncat menghindar meski terkena pecahan kaca," ungkapnya.
Sementara itu Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Arif Fazzlurahman mengungkapkan hingga saat ini pihaknya masih mencari tahu penyebab musibah tersebut.
Untuk itu sejumlah saksi mata dan penanggung jawab proyek telah dimintai keterangan.
"Sejauh ini sudah ada empat orang yang kami mintai keterangan untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut. Untuk jumlah kerugian belum bisa ditaksir karena saat ini masih penyelidikan," tutupnya. (*)
Penulis: Junianto Hamonangan