Program Normalisasi Sungai di Jakarta Baru Mencapai 61 Persen
Sedangkan untuk pengembalian Trase, kata dia, dibutuhkan pembebasan dan memakan waktu untuk relokasi warga.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Sumber Daya Air Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Teguh Hendarwan, mengatakan program normalisasi sungai dan saluran belum mencapai 100 persen. Program itu tertunda karena terkait masalah pembebasan lahan.
Baca: Pria yang Baru Ditunjuk Jadi Komandan ISIS Asia Tenggara Dikabarkan Tewas
"Sekarang itu baru progres mencapai 61 persen. Ciliwung, Pesanggrahan, dan Sunter. Kami fokus di tiga wilayah sana, karena berkoordinasi dengan Kementerian PUPR, BBWSCC, ya mereka fokus di sana," tutur Teguh, Kamis (19/10/2017).
Sementara itu, wilayah lain seperti Angke, Angke Lama, Sekretaris, Grogol dan Pesanggrahan, belum diselesaikan. Di sejumlah wilayah itu baru dilakukan normalisasi secara sederhana termasuk pengerukan.
Sedangkan untuk pengembalian Trase, kata dia, dibutuhkan pembebasan dan memakan waktu untuk relokasi warga. Dia mencontohkan, seperti pembebasan lahan di Kemang yang menelan biaya triliun rupiah. Sementara sebagian warga memiliki sertifikat hak milik.
"Alat-alat berat sudah kita siapkan di hulu, seperti Krukut. Itu kita ambil di setu Babakan dan di timur di kali Sunter dan Cipinang, Grogol, Kampung Rambutan terus kita kerjakan semua," tambahnya.