Bayinya Alami Penyakit Berat, Petugas Pasukan Oranye Bingung Pikirkan Biaya Pengobatan
Bayi tidak berdosa itu mengalami penyakit Gastroschisis, dan harus dirawat intensif di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nasib malang menimpa seorang bayi bernama Zia Assyfa Qodriya, yang baru lahir pada Jumat (20/10/2017) kemarin.
Bayi tidak berdosa itu mengalami penyakit Gastroschisis, dan harus dirawat intensif di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Penyakit Gastroschisis adalah cacat lahir pada dinding perut, di mana usus bayi tergantung keluar tubuh tanpa lapisan pelindung, melalui lubang di dekat pusar.
Selain usus, organ lain seperti hati dan lambung juga bisa berada di luar tubuh.
Lubang pada dinding perut yang menyebabkan usus atau organ lainnya tergantung di luar tubuh, biasanya berada di sebelah kanan pusar. Ukuran lubang tersebut berbeda-beda pada tiap penderita.
Oleh sebab itu, bayi tersebut harus dioperasi di Rumah Sakit Siloam. Untuk saat ini, biaya pengobatan ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Namun, untuk mengobati bayi malang tersebut uang ratusan juta harus dikeluarkan.
Yasin (21), bapak bayi munggil itu, tampak kebingungan. Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kembangan Selatan itu hanya bisa merenung untuk memikirkan biaya pengobatan putri pertamanya itu.
Baca: Belajar Budaya, Ratusan Anak-anak Padati Candi Sojiwan di Klaten
Sebab, informasi yang dia terima, biaya pengobatan bisa mencapai Rp 150 juta, dan pihak BPJS Kesehatan sendiri hanya menanggung setengahnya.
"Bingung. Saat ini memang ditanggung BPJS. Tapi katanya setengahnya kita yang nanggung. Duit dari mana saya," kata pria yang menggunakan topi itu.
Hingga saat ini, kata dia, bantuan dana baru datang dari Camat Kembangan Agus Ramdhani. Dia belum tahu akan mencari uang ke mana untuk mengobati anaknya tersebut.
"Nanti setelah operasi kan harus dirawat sebulan di ruang ICU. Bagaimana itu. Saya pusing banget," ungkapnya.
Yasin berharap ada pihak lain yang bisa membantu dia dan keluarganya. Sebab, bekerja sebagai PPSU hanya bisa menghidupi keluarga. Untuk uang tabungan tidak mencapai angka yang bombastis.
"Saya hanya berdoa saja ada yang bisa membantu," harapnya.
Keadaan bayi tersebut, kata dia, masih menjalani proses operasi. Camat Kembangan Agus Ramdhani yang membesuk pun tidak bisa melihat kondisi bayi tersebut.
"Tadi saya sudah berikan santunan, dan saya doakan semoga cepat sembuh," cetus Agus Ramdhani.