4 Tugas PT MRT Jakarta, Operator Utama Pengelola Kawasan TOD Koridor Utara - Selatan Fase 1
Mendorong upaya percepatan pembangunan sarana dan prasarana kawasan TOD sesuai Panduan Rancang Kota
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Ferdinand Waskita
Pengerjaan MRT Jakarta struktur bawah tanah telah selesai 90,22 persen (±6 km), sementara struktur layang dan Depo Lebak Bulus sendiri telah selesai 70,16 persen (±10 km).
Terdapat 13 stasiun yang sedang dibangun saat ini: 7 stasiun layang (Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja), dan 6 stasiun bawah tanah (Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran Hotel Indonesia).
Baca: PT MRT Jakarta Jadi Operator Utama Pengelola Kawasan TOD Koridor Utara-Selatan Fase 1
Pada fase pertama, panjang jalur Lebak Bulus - Bundaran HI adalah 16 kilometer dan akan melayani 173.400 penumpang setiap hari melalui 16 set kereta; 14 set kereta operasi dan 2 kereta cadangan.
Total tempuh rute ini adalah 30 menit dengan jarak antar kereta 5 menit sekali.
Kereta akan dioperasikan secara otomatis melalui sistem persinyalan Communication-Based Train Control (CBTC) dan sistem operasi Automatic Train Operation (ATO) grade 2, yang merupakan teknologi baru bagi Indonesia.
Sementara fase kedua Bundaran HI – Kampung Bandan ditargetkan mulai dibangun pada bulan Desember 2018.
Pemerintah berencana membangun MRT Jakarta untuk dua koridor, yakni Selatan – Utara dan Timur – Barat. Koridor Timur – Barat, dari Cikarang, Bekasi, hingga Balaraja, Banten, ini akan dimulai pada tahun 2020, membentang sepanjang 87 km.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.