Ini Pengakuan Karyawan yang Nyaris Jadi Korban Kebakaran Pabrik Petasan Tangerang
Yadi mengaku sempat mampir ke pabrik di Jalan Salembaran tepat sebelum kebakaran terjadi.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Yadi (37) dan istrinya Rohayati nampak kebingungan saat datang di lokasi kebakaran pabrik petasan PT Panca Buana Cahaya Sukses, Jalan Salembaran, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Jumat (27/10/2017) siang.
Dengan wajah lesu dan mata sembab, keduanya menjelaskan kepada awak media bahwa keponakan mereka yang bekerja di perusahaan itu, Asep Angga Gunawan (25) belum ditemukan hingga saat ini.
"Saya sudah ke RSIA Bun dan RSUD Tangerang, tapi tidak menemukan dia. Dia bekerja sebagai operator mesin," ungkap Rohayati.
Menurut penjelasan keduanya, Asep yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat diajak bekerja di pabrik itu oleh Yadi yang bekerja sebagai karyawan gudang PT Panca Buana Cahaya Sukses di kawasan Pergudangan Kamal, Jakarta Utara.
Yadi mengaku sempat mampir ke pabrik di Jalan Salembaran tepat sebelum kebakaran terjadi.
"Saya memang biasa mengantar beberapa teman ke pabrik sekalian ambil beberapa hasil produksi buat ditaruh di gudang sekitar pukul 09.00 WIB. Begitu saya kembali ke gudang, sedang istirahat, saya dapat telepon pabrik kebakaran."
Baca: Polisi Tangkap Pelaku Pencemaran Nama Baik Politikus NasDem
"Lalu saya segera kambali ke pabrik sambil bawa beberapa alat pemadam api karena di pabrik hanya ada tiga," katanya.
Kebakaran sendiri terjadi sekitar pukul 09.00 lebih.
Yadi mengaku mengenal sosok Asep sebagai pemuda yang rajin dalam mencari pekerjaan.
Yadi menduga mesin utama tempat Asep bekerja menjadi penyebab utama kebakaran hebat tersebut.
"Ada empat mesin, Asep pegang mesin nomor satu yang letaknya di pojok, di dekat mesin yang dia pegang itu ada gudang penyimpanan bahan baku dan kembang api yang sudah jadi. Saya menduga mesin nomor satu itu yang meledak," ungkapnya.
Yadi dan Rohayati pun kini pasrah dengan nasib sang keponakan.
"Dulu saya yang ajak dia, mau tidak kerja di sini dengan upah Rp 70 ribu per hari. Dia katanya mau daripada menganggur."
"Sekarang kami hanya pasrah saja, semoga bisa ditemukan dalam keadaan apapun. Tapi kami juga berharap dia masih selamat, kini kami sedang menunggu keluarganya yang dalam perjalanan ke sini," ceritanya.
Kini pihak Kapolresta Tangerang dan Puslabfor serta Inafis Mapolda Metro Jaya terus melakukan olah tempat kejadian perkara untuk mengetahui penyebab kebakaran.
Hingga kini diketahui ada 47 korban tewas, 46 luka-luka, 3 selamat, dan tujuh yang belum diketahui keberadaannya dari total 103 karyawan pabrik tersebut.