Subarna, Tukang Las yang Diduga Pemicu Kebakaran Pabrik Kembang Api di Kosambi Masih Menghilang
Salah satunya adalah keluarga dari Subarna yang mengonfirmasikan, mereka kehilangan kabar Subarna setelah peristiwa kebakaran.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebakaran gudang kembang api di Kosambi, Tangerang, pada Jumat (27/10) lalu diduga disebabkan karena percikan bunga api yang berasal dari pengerjaan las oleh seorang petugas bernama Subarna Ega.
Oleh sebab itu, Polda Metro Jaya juga menetapkan Subarna sebagai tersangka bersama pemilik pabrik PT Panca Buana Cahaya Sukses, Indra Liyono dan Direktur Operasional Andri Hartanto.
Indra dan Andri saat ini sudah di tahan di Mapolda Metro Jaya, lantas ke manakah Subarna?
Kombes Edy Purnomo, Koordinator Post Mortem DVI RS Polri mengatakan pihaknya menerima banyak perwakilan keluarga yang mengaku kehilangan anggota keluarganya sejak terjadinya kebakaran.
Salah satunya adalah keluarga dari Subarna yang mengonfirmasikan, mereka kehilangan kabar Subarna setelah peristiwa kebakaran.
Edy Purnomo mengatakan, dari posko ante mortem ia tidak bisa menyebutkan (Subarna) tersangka, tapi ada laporan bahwa ada salah satu keluarganya atas nama Subarna, apakah tersangka atau bukan?
"Kami belum tahu. Tapi ada laporan keluarga atas nama Subarna yang ikut menjadi korban, jadi laporan berdasarkan ante mortem," ujar Edy Purnomo di RS Polri Kramatjati, Minggu (29/10/2017).
Pihak keluarga Subarna melaporkan sekaligus memberikan sejumlah data diri kepada tim Disaster Victim Investigation (DVI) RS Polri pada Jumat (27/10) malam, ketika posko ante mortem bagi korban kebakaran pabrik kembang api baru dibuka untuk pertama kalinya.
Pada hari pertama (Jumat), kata Edy Purnomo, post DVI dibuka malam hari, keluarga Subarna datang.
Baca: Cerita di Balik Penangkapan Artis FTV Safira Cesprin dan Kekasihya dalam Kasus Sabu di Tangerang
Baca: 4 Girder Jatuh di Proyek Tol Pasuruan-Probolinggo, Apa Polisi Bisa Perkarakan Kegagalan Konstruksi?
Data ante mortemnya yang diserahkan mulai dari KTP, fotocopy KTP, kartu keluarga dan beberapa alat bukti untuk identifikasi sudah diserahkan. "Cuma mungkin itu masalah teknis saja. Nanti kami lihat perkembangan lebih lanjut, dalam proses rekonsiliasi," ujar Edy Purnomo.
Meski keluarga sudah melaporkan, pihak RS Polri belum bisa memastikan apakah jenazah Subarna ada di salah satu dari 47 kantung jenazah yang diterima RS Polri sejak Jumat (27/10) lalu, karena hingga kini, jenazah yang baru berhasil diidentifikasi masih sebanyak 9 orang.
"Data ante mortemnya, ada orang yang melaporkan atas nama Subarna, tapi belum teridentifikasi pada jenazah. Jadi jenazah atas nama Subarna belum ada," kata Edy Purnomo.
Edy Purnomo menambahkan, timnya akan bekerja semaksimal mungkin agar kepastian terkait hilangnya Subarna bisa segera terungkap.
Reporter: Rangga Baskoro