Cerita Ketua RT Ditodong Senjata, Ditempeleng Sampai Dipukul di Kantor Polisi oleh Dokter Anwari
Kali ini, Anwari diduga menganiaya Subagyo, Ketua RT di Jalan Cempaka IV, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Editor: Ferdinand Waskita
Anwari akhirnya hanya menembak ke udara dua kali dan menembak seng atap bengkel.
Ia kemudian kembali ke mobilnya, meletakkan senapan. Setelah itu, ia berbalik ke Subagyo, berusaha merampas ponsel Subagyo.
Subagyo tetap bertahan, hingga ia ditempeleng, bajunya ditarik-tarik, dan didorong-dorong.
Setelah berseteru dan Anwari tancap gas dengan mobilnya.
Subagyo lalu menelepon Kapolsek Pesanggrahan untuk meminta bantuan.
Ia kuatir Anwari balik lagi.
Oleh Kapolsek Pesanggrahan, Kompol Eko Mulyadi, Subagyo diminta untuk membuat laporan di Mapolsek.
Tak disangka, Anwari malah menyusul ke Mapolsek Pesanggrahan.
Namun bukannya menyelesaikan masalah, Anwari malah berteriak-teriak menuduh Subayo telah memukul dirinya hingga giginya copot.
"Nah, ketika itu saya dipukulin di depan polisi, di kantor Polsek. Dipukulin tiga kali, bibir saya pecah, mulut saya bengkak," kata Subagyo.
Polisi kemudian mengantarkan Subagyo untuk divisum.
Anwari saat itu juga langsung ditahan untuk kedua kalinya atas tuduhan penganiayaan.
Ia sebelumnya pernah ditahan dalam kasus penganiayaan petugas parkir di Gandaria City.
Ia dilepaskan dari tahanan setelah meminta penahanannya ditangguhkan.
Subagyo berharap agar polisi tak melepasnya lagi.
"Kasih hukuman yang setimpal, harapan kami jangan sampai terulang lagi hal seperti ini," ujar Subagyo.(NIBRAS NADA NAILUFAR)
Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul: Cerita Ketua RT di Pesanggrahan Dipukul Dokter Anwari di Kantor Polisi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.