Rumah Lapis Besutan Anies Sandi Dianggap Sebagai Konsep Tak jelas
Sebaiknya Anies-Sandi fokus menata pemukiman kumuh dengan cara menambah rusunawa daripada membuat konsep baru yang tak jelas
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Program rumah lapis yang digagas Anies-Sandi jadi sasaran pembulian warganet. Sementara pengamat perkotaan menyatakan istilah rumah lapis itu tidak dikenal dalam disiplin Perkotaan.
Anies-Sandi kini dibuat pusing karena harus menjelaskan rumah lapis yang sebenarnya berkonsep rumah susun berdasarkan penjelasan Anies.
"Konsep rumah lapis sebenarnya istilah yang tidak dikenal dalam perkotaan," kata pengamat Perkotaan, Nirwono Joga ketika dihubungi Warta Kota, Senin (6/11/2017) malam.
Baca: Dulu Tinggal di Kandang Sapi, Begini Nasib Bripda Taufik Hidayat dan Keluarganya Sekarang
Menurut Nirwono, sebaiknya Anies-Sandi fokus menata pemukiman kumuh dengan cara menambah rusunawa daripada membuat konsep baru yang tak jelas.
Lagipula konsep rumah lapis yang ditawarkan Anies-Sandi --andai saja konsep itu dapat direaalisasikan--dinilai cenderung berimplikasi membuang-buang lahan di Jakarta.
Sangat tidak masuk akal ketika membangun rumah lapis hanya dengan ketinggian 2 - 3 lantai di Jakarta.
"Jakarta itu (menghadapi) keterbatasan lahan. Maka hunian vertikal harus optimal dan efisien. Makanya dibangun sampai 30 lantai pun tak masalah," kata Nirwono.
Apalagi dengan melanjutkan Rusunawa, Anies-Sandi tetap bisa menyisipkan program DP nol rupiah yang digagasnya.
Caranya, menurut dia, tak terlalu sulit, yakni bisa dengan mengubah rusunawa menjadi rusunami atau membangun rusunami baru, dan bukan rumah lapis yang cenderung boros lahan.
Nirwono menjelaskan, konsep Rusunawa yang dijalankan di era Ahok sudah tepat. Ia hanya butuh penyempurnaan seperti menerapkan rekayasa sosial dan transformasi budaya dari rumah tapak ke hunian vertikal agar tak terjadi gegar budaya, pemberantasan mafia rusun agar tepat sasaran, mengembangkan kawasan terpadu di tengah.
"Jadi lebih baik gubernur fokus membenahi hal-hal tersebut ketimbang buat program baru yang belum jelas," kata Nirwono.
Nirwono menyarankan agar Anies-Sandi tak perlu gengsi dengan program hebat di era gubernur sebelumnya.
"Kalau pun sekarang kurang sempurna, ya justru tugas gubernur baru adalah memperbaiki dan menyempurnakannya daripada buat program baru," jelas Nirwono.
Lagipula, kata Nirwono, Ahok pun sebenarnya menyempurnakan program Rusunawa yang sudah ada sejak era Fauzi Bowo.
"Selama program gubernur terdahulu bagus dan bermanfaat untuk masyarakat, ya tak masalah ditiru dan dilanjutkan. Masyarakat pasti akan menilai sendiri. Jadi tak perlu takut lah," tutur Nirwono. (Theo Yonathan Simon)