TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banjir yang melanda beberapa titik di Jakarta Selatan pada Minggu (12/11/2017) malam membuat Gubernur Jakarta Anies Baswedan menjadikannya pembahasan dalam rapat pimpinan (rapim) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Balaikota Jakarta, Senin (13/11/2017) pagi.

 Pembahasan mengenai hal itu ditekankan pada masalah penertiban bangunan di bantaran sungai-sungai di Jakarta sebagai bentuk normalisasi sungai di ibukota.

 Ia mendapat laporan bahwa ada beberapa sungai yang seharusnya memiliki lebar 10 meter tetapi tinggal dua meter saja.

 “Saya ditunjukkan adanya beberapa sungai di Jakarta yang seharusnya memiliki lebar 10 meter tapi kenyataannya tinggal dua meter saja seperti di sekitar wilayah Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kami akan segera panggil perwakilan semua daerah yang mengalami masalah dalam normalisasi sungai karena kami tidak ingin hanya kasus per kasus saja tetapi secara keseluruhan baru kita tetapkan prioritas.”

 “Kalau memang terbukti nanti ada yang mengganggu normalisasi sungai dan melanggar aturan harus segera ditertibkan,” ujar Anies.

Baca: Setnov Mangkir, Saut: Tiap Orang Punya Pintu Tobatnya Kok

Anies mengaku semua unsur masyarakat yang berada di bantaran sungai tidak terbuka mengenai perizinan kepada pihak Pemprov Jakarta.

 “Ketika saya tanya semua belum ada jawaban, apakah sudah ada izin menggunakan bangunan (IMB), apakah dibangun sesuai aturan, dan kenapa tidak diawasi. Sekarang semuanya menjadi rumit, seharusnya kalau ada rencana pembangunan harus segera dihentikan, seharusnya bantaran sungai tidak ada bangunan tapi sekarang bangunan di mana-mana,” tegasnya.

 Selain berkomunikasi dengan pihak terkait Anies Baswedan juga berencana akan mengadakan rapat pimpinan terbatas (Rapimtas) untuk mengurusi masalah normalisasi sungai di Jakarta.

 “Saya sudah bicara dengan Walikota Jakarta Selatan dan ternyata memang ada masalah dalam normalisasi sungai-sungai di Jakarta. Dan masalah penyebabnya ternyata banyak,” katanya.