Anies Ingin Ubah Pandangan Jakarta Sebagai Kota yang Lebih Kejam dari Ibu Tiri
Dia menjelaskan, keadilan sosial bagi masyarakat Indonesia merupakan janji yang harus diselesaikan.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menegaskan keberpihakan kepada kaum marjinal.
Dia berjanji akan membereskan permasalahan ketidakadilan di ibu kota.
Menurut dia, hanya berjarak 3 km dari Balai Kota ditemukan perkampung kategori padat, miskin, dan kumuh.
Selain itu, sebanyak 3 juta dari total 10 juta warga ibu kota berpenghasilan di bawah Rp 1 juta per bulan.
"Mulai tahun depan kita dorong program-program membela yang di bawah, membela yang termajinalkan, kalau itu dilakukan insyaallah semua setara. Kami merasa penting membereskan kemiskinan, dan jadikan kota ini aman dan nyaman," tutur Anies, Selasa (14/11/2017).
Baca: Amien Rais: Kami Mengajak Anak-anak Bangsa Membela Buni Yani
Berkaca dari jumlah penduduk yang memiliki penghasilan di bawah Rp 1 juta per bulan, dia menilai, telah terjadi ketimpangan. Bagaimana mungkin membangun persatuan di dalam ketimpangan.
Dia menjelaskan, keadilan sosial bagi masyarakat Indonesia merupakan janji yang harus diselesaikan.
Keadilan sosial merupakan salah satu isi Pancasila yang tercantum di Undang-Undang Dasar 1945.
Selama menjabat sebagai gubernur, dia akan mengubah pandangan banyak orang yang menyebut DKI Jakarta sebagai kota kejam yang bahkan lebih kejam dari ibu tiri.
"Ini harus kita ubah, harus secara sadar Jakarta harus terasa ramah dan mengayomi bagi semua, tetapi kalau menganggap Jakarta kota kejam jangan kita bilang siapa suruh datang ke Jakarta. Ya, Jakarta begini. Kita harus ubah persepsi ini. Jakarta harus aman dan nyaman bagi semua," katanya.