TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhammad Reza, seorang siswa jurusan IPA Kolese Kanisius mengaku sedih karena sekolahnya langsung dicap jelek.

Hal itu menyusul adanya sikap walkout alumni Kolese Kanisius Ananda Sukarlan saat Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sambutan di sana.

Reza sedih karena sikap pribadi seorang Ananda Sukarlan dianggap sebagai representasi sekolah Kanisius.

"Itu tidak berarti dia mewakili Kolese Kanisius secara keseluruhan. Saya sebagai siswa aktif melihat bahwa ungkapan politik tersebut merupakan ungkapan pribadi. Yang membuat saya cukup kecewa bagaimana masyarakat menganggap satu almamater saya berkata seperti itu. itu yang membuat saya cukup sedih," kata Muhammad Reza di PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (17/11/2017).

Baca: Warga Permata Hijau: Dari Tahun 1980, Baru Tahu Mobil Tabrak Tiang Listrik

Reza kemudian menceritakan singkat pengalaman dia di sekolah Katolik tersebut.

Selama pengalamannya sekolah di sana selama lima tahun, Reza membantah tudingan yang dialamatkan kepada Kanisius.

Reza justru memuji sekolahnya itu telah berhasil mendidik dia menjadi manusia yang lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Baca: Ketika Anak SD Berebut Foto Bersama Mobil Papa Setnov

"Saya sudah masuk tahun keenam. Saya sendiri selama di Kanisius menurut saya ahlak saya malah terlatih di Kanisius. Karena di sini saya menjadi pribadi yang lebih baik bahkan dengan nilai-nilai muslim yang saya miliki," kata dia.

"Dengan belajar di Kanisus saya bisa lebih mengembangkan potensi diri saya. Misalnya saya menjadi pribadi yang lebih perduli dan sebagainya," kata dia.