Tanggapan Sandi, Saat Ditanya Soal Toleransi Di Jakarta Terendah Pasca Pilkada
Data yang ia miliki jauh lebih komprehensif, dilengkapi dengan kegiatan yang akan dilakukan agar lebih memperkuat hubungan antar warga.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com,Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno menyangkal hasil kajian terbaru yang menyebutkan DKI Jakarta menjadi daerah dengan toleransi terendah pasca pemilihan kepala daerah (Pilkada).
"Data yg kemaren disampaikan lumayan gak terkini. Data terkini saya malah warga sudah banyak sekali move on dari pilkada dan sikap toleransinya lebih baik," ujar Sandiaga, di Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (18/11/2017).
Menurut Sandi, data yang ia miliki jauh lebih komprehensif, dilengkapi dengan kegiatan yang akan dilakukan agar lebih memperkuat hubungan antar warga.
"Alhamdulillah data yang saya miliki setelah pasca pilkada tentunya bagus. Data yang kami gunakan diperkaya tentang bagaimana kegiatan kami nanti di lapangan untuk memastikan warga lebih erat," ungkap Sandi.
Kini, ia dan Anies Baswedan bertekad untuk menjaga dan memperkuat warga bersama sikap toleransinya.
"Kita harus sekuat tenaga untuk memastikan bahwa sikap toleran dari warga dan sikap tentunya menjaga kebinekaan tunggal ika kita harus bererat lagi, perkuat lagi," tegas Sandi.
Diketahui sebelumnya, Setara Institute mengeluarkan hasil kajian dan indexing pada 94 kita di Indonesia dalam hal isu promosi dan pratik toleransi.
Dari hasil serangkaian kajian yang dilakukan dihasilkan bahwa DKI Jakarta memiliki peringkat dengan indeks tolernasi paling rendah.
Ada 10 kota dengan nilai toleransi terendah, yakni DKI Jakarta, Banda Aceh, Bogor, Cilegon, Depok, Yogyakarta, Banjarmasin, Makassar, Padang, dan Mataram.