Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PD Pembangunan Jaya dan Totalindo Garap TOD Lebak Bulus

Proyek ini menelan dana sekitar Rp 3 triliun yang akan dibangun di atas lahan seluas 1,8 ha.

Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Choirul Arifin
zoom-in PD Pembangunan Jaya dan Totalindo Garap TOD Lebak Bulus
TRIBUNNEWS/SYAHRIZAL SIDIK
Penandatanganan nota kesepakatan kerjasama pembangunan Transit Oriented Development (TOD) Lebak Bulus antara PD Pembangunan Jaya dengan PT Totalindo Eka Persada Tbk di Jakarta, Rabu (22/11/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Perusahaan BUMD PD Pembangunan Jaya hari ini menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Totalindo Eka Persada Tbk terkait pembangunan kawasan terpadu (transit oriented development) di area terminal MRT Lebak Bulus.

Proyek ini menelan dana sekitar Rp 3 triliun yang akan dibangun di atas lahan seluas 1,8 ha. Proyek TOD ini juga digadang-gadang bisa mengurai tingkat kemacetan di Jakarta dengan adanya kawasan terpadu mulai dari apartemen, area perkantoran dan kavling komersil.

Proyek TOD ini terdiri dari dua tower yang terdiri dari 780 apartemen tipe 36 meter persegi yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Rencananya pembangunan akan dimulai awal tahun 2018, diperkirakan akan selesai dalam dua tahun," ujar Direktur Utama Totalindo, Donald Sihombing di Gedung Bursa Efek Indonesia, Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (22/11/2017).

Lebih lanjut, Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoori C. Pinontoan, mengatakan porsi pembangunan proyek TOD tersebut PD Pembanguna Sarana Jaya 51 persen dan 49 persennya adalah Totalindo.

Baca: Mengintip Simulator Truk dan Bus Hino Buatan Indonesia di Training Center Jatake, Tangerang

Berita Rekomendasi

Namun ketika ditanya lebih lanjut mengenai harga unit apartemen, Yoori masih belum bisa memberi jawaban.

"Belum (ditentukan), masih ada skema yang kita pikirkan, yang pasti kita pikirkan supaya ini bisa betul-betul diserap masyarakat berpenghasilan rendah," terang Yoori.

Nantinya, lanjut Yoori, skema tersebut akan diserahkan ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk diputuskan melalui rapat.

“Yang penting buat kami penyediaannya, kami siap untuk menyediakan rumah,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas