Sandi Bantah PPSU Dikelola Pihak Swasta, Malahan Ingin Dijadikan PNS
Ia mengatakan PPSU akan belajar dalam hal pengelolaan tugas pekerja dari pihak PT.ISS.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno membantah pihaknya akan menyerahkan pengelolaan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) alias pasukan orange akan dilakukan oleh pihak swasta ISS (PT. Integrated Service Solution).
"Tidak sama sekali, hanya belajar tentang best practice di ISS," kata Sandiaga di Balai Kota, Rabu (22/11/2017).
Ia mengatakan PPSU akan belajar dalam hal pengelolaan tugas pekerja dari pihak PT.ISS.
Dijelaskan Sandi hal tersebut disepakati usai melakukan pertemuan beberapa waktu lalu dengan Direktur Utama PT.ISS Indonesia, Elisa Lumbantoruan.
" ISS punya morning briefing, punya end of the the day briefing di mana kelengkapan mereka dicek. Belt-nya sudah pake, alat-alatnya semua nempel, cek, cek, cek, terus mereka nanti masuk kamar mandi, wastafel dibersihin, cek, WC-nya dibersihin, cek, kertas tisu WC ada apa enggak, cek. Kalau ada terus dilancipin, tahu gak? Suka dilancipin gitu, klep, kan keren kan," ujar Sandi.
Baca: Cak Imin Promosikan Jokowi Sebagai Presiden Peduli Santri
Ia menginginkan dari hasil tersebut petugas PSSU dapat jauh lebih disiplin.
Selain itu, PPSU dan PT.ISS juga akan saling mengembangkan diri dengan baik.
"Disiplin yang kita ingin dan kita ingin best practice itu sharing. PPSU akan tetap dikelola kita. Kita punya 93.000, mereka punya 61.000. Jadi kita ingin sharing dari segi apa yang sudah dilakukan dengan baik oleh ISS dan mereka berkembang 2.500 setiap bulan mereka bertambah," ujar Sandi.
Mantan pengusaha ini pun menginginkan jika para petugas harian lepas (PHL) dapat pengembangan diri dengan baik selama 3 tahun, ia akan merencanakan petugas PPS dijadikan pegawai tetap bahkan PNS.
"Kita ingin juga PHL-PHL bisa menjadi seperti visinya. Begitu mereka sudah 3 tahun di PPSU, mereka juga bisa naik kelas. Mungkin jadi PNS, (PPSU) yang betul, yang terbaik, yang seperti saya pernah ngomong dulu, top 10 persen dari mereka punya kesempatan naik kelas. Karena kita enggak ingin Bapaknya PPSU, anaknya juga PPSU. Kita ingin ada upwork mobility. Itu yang ingin kita lakukan," ujar Sandi.