Ini Identitas Wanita di Depok yang Jasadnya Digerogoti 11 Anjing Peliharaannya Sendiri
Roni sudah tinggal dan bertetanggaan dengan Tante Vero selama dua tahun lebih. Kontrakannya berada di samping kiri gerbang kos Pondok Asri.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Isnawati (50), wanita yang ditemukan tewas membusuk dan jasadnya tidak utuh lagi di bagian kaki dan tangan akibat digerogoti 11 anjing ras peliharaannya, merupakan penjaga rumah kos Pondok Asri, Jalan Cengkeh, RT 4 RW 7, Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Depok, Jawa Barat.
Di lingkungannya, Isnawati lebih dikenal dengan sebutan Tante Vero.
Selain menjaga rumah kos, sehari-harinya ia bekerja di sebuah laundry tidak jauh dari tempat tinggalnya.
"Tante Ana atau terkenalnya di sini Tante Vero," ujar tetangga kos Pondok Asri, Roni.
Roni sudah tinggal dan bertetanggaan dengan Tante Vero selama dua tahun lebih. Kontrakannya berada di samping kiri gerbang kos Pondok Asri.
"Sering lihat sih kalau tante keluar kos atau mau ke pengajian," ungkap Roni.
Baca: Jenazah Warga Depok Digerogoti 11 Anjing Peliharaannya Sendiri, Sebelum Ditangkap Tim Satwa Brimob
Namun, Roni mengaku tidak pernah bercengkrama dengan Tante Vero lantaran rmah kos Tante Vero sangat tertutup dan selalu digembok.
Roni membenarkan bahwa selain menjaga kos, Tante Vero adalah karyawan sebuah laundry yang juga masih terletak di Jalan Cengkeh.
Laundry tersebut mempekerjakan tiga orang karyawan yang semuanya adalah wanita. Di laundry ini, Tante Vero bekerja sebagai tukang setrika.
"Belum lama sih, paling sekitar enam bulan," tutur salah satu karyawan laundry tempat tante Vero biasa bekerja.
"Tante bukan karyawan tetap soalnya dia kan utamanya jaga kosan. kalau kosan sudah beres baru dia ke sini. Tante bagian khusus gosokan aja," tambah karyawan tersebut kepada Warta Kota.
Di laundry ini Tante Vero dibayar per hari. Tidak diketahui berapa bayaran yang diterimanya dalam sehari. Karyawan laundry tersebut enggan menyebutkan besaran gaji per hari yang diterima Tante Vero.
Pihak keluarga dan penghuni kos enggan untuk memberikan keterangan serta melarang Warta Kota untuk mengambil foto rumah kos tersebut.