Gara-gara 'Password', Anggota DPRD Debat Panas dengan Eks Staf Ahok, Ternyata. . .
Debat panjang dan panas gara-gara meributkan password situs APBD DKI, ternyata yang salah adalah...
Penulis: Rendy Sadikin
Baca: Bukan Cuma Bodinya Dicoret-coret, Mesin Lamborghini Raffi Ahmad Ikut Dijamah
Syarif pun mengaku bingung dengan anggaran kunjungan kerja yang sedemikian besar.
"Kami sendiri bingung kenapa anggaran kunker sedemikian besar. Lalu dibuka di sistem, kami baru tahu ternyata salah hitung. Sudah dikurangi Rp46 miliar," ujar Syarif.
"Dapat darimana satuan ketiga itu bisa dibuka, kami gak pernah tahu. Kenapa tidak dibuka passwordnya? Kenapa harga satuan itu bisa dibuka oleh bung Idris," tambah Syarif.
Idris pun mencoba untuk mengklarifikasi.
"Mohon izin untuk sedikit koreksi. Mungkin masyarakat bisa mengecek situs apbd.jakarta.go.id bisa dibuka oleh bapak dan ibu sekalian. Terbuka untuk publik, tanpa saya punya password. Satuan ke-3 itu tinggal diklik, namanya 'lihat detail'," ujar Idris.
Baca: Edison Wardhana Jadi Korban Hingga Paru Paru Bocor, Keluarga Tak Salahkan Demian Aditya
Syarif memotong.
"Ada login," ujar Syarif.
Idris mengatakan, "tapi masyarakat umum bisa dengan sangat mudah mengakses."
Syarif bersikukuh, "tidak bisa. Harga satuan ke-3 tidak bisa dibuka kecuali oleh kepala SKPD. Apalagi detail dan history."
Kemudian, pengamat politik Ray Rangkuti angkat bicara.
"Bung Karni, apa yang membuat web tersebut bisa diakses oleh publik, tapi tidak bisa diakses oleh anggota DPRD. Kan aneh. Sudah dijelas berkali-kali. Publik bisa mengakses," ujar Ray Rangkuti.
Lalu Ray Rangkuti bertanya kepada Wakil Gubernur DKI Sandiaga Salahuddin Uno terkait perdebatan 'password' tersebut.