Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wabah Difteri Serang Warga Depok, Satu Anak Meninggal

Kasus penyakit difteri di Depok, kata Lies, saat ini ditemui di Kecamatan Cilodong, Tapos dan Sukmajaya.

Penulis: Wakos Reza Gautama
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Wabah Difteri Serang Warga Depok, Satu Anak Meninggal
Capture Youtube
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok menemukan ada 12 orang yang diduga mengidap penyakit difteri, sejak sebulan lalu. Empat diantaranya positif, dan delapan lainnya dinyatakan negatif.

Namun, dari empat pasien yang positif, satu orang telah meninggal dunia pada pekan lalu. Hal itu dikatakan Kepala Dinkes Depok, Lies Karmawati kepada wartawan, Kamis (7/12/2017).

"Dari empat kasus yang positif, salah seorang diketahui meninggal dunia seminggu lalu. Yang meninggal adalah anak atau warga Cilodong," katanya.

Baca: Kata-kata Terakhir Sopir Go-Car Sebelum Dieksekusi Pembunuh Berdarah Dingin

Baca: Guru Honorer Cantik Ini Nyambi Jadi Biduan Kampung

Kasus penyakit difteri di Depok, kata Lies, saat ini ditemui di Kecamatan Cilodong, Tapos dan Sukmajaya.

"Kebanyakan kasus terjadi terhadap anak-anak yang tidak diimunisasi. Kalau diberikan pun, kemungkinan imunisasinya tidak lengkap," ujar Lies.

BERITA REKOMENDASI

Untuk mencegah penyebarannya, papar Lies, pihaknya sudah mengambil langkah antisipasi, di antaranya dengan mengintensifkan sosialisasi dan menggalakkan imunisasi. Dinkes Depok, kata dia, akan melakukan outbreak response immunization (ORI).

“Jadi, mulai Senin, 11 Desember 2017, sudah harus melakukan imunisasi DPT (difteri, pertusis, tetanus) untuk semua anak usia di bawah 19 tahun di Depok," tutur Lies.

Menurut Lies, penyebaran wabah difteri bisa lewat udara dan kontak langsung dengan penderita.

"Sehingga, perlu dilakukan imunisasi secara rutin kepada anak-anak yang rentan terkena. Rencananya imunisasi dilakukan tiga kali, yaitu pada Desember 2017, Januari 2018, dan Juli 2018," beber Lies.

Difteri adalah infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta terkadang dapat memengaruhi kulit. Penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa. (*)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas