Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jauh Dari Milan, Priscilla Datang ke Jakarta Mencari Ibu Kandungnya

Ia sempat diasuh di Yayasan Mulia Cabang Jakarta, sebelum akhirnya diadopsi warga Belanda bernama Jaap Vermeij

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Jauh Dari Milan, Priscilla Datang ke Jakarta Mencari Ibu Kandungnya
facebook
Priscilla Margaretha (38) yang mencari ibu kandungnya. 

"Waktu itu ibu menyerahkan saya kepada bidan karena merasa tidak mampu merawat dan membesarkan saya," beber Priscillia.

Pada 20 Oktober 1979, bidan Budi Wahyuni menyerahkan bayi Priscilla kepada Yayasan Mulia Cabang Jakarta, yang ditandatangani Ketua Yayasan Mulia Cabang Jakarta MY Rachmat.

Yayasan Mulia diketahui beralamat di Jalan Haji Agus Salim No 57 Jakarta. Namun Yayasan Mulia sudah tidak ada.

Tidak ada satu pun pihak yang bisa memberikan keterangan terkait Yayasan Mulia.

"Saya berharap bisa segera bertemu dengan ibu saya," ucap Priscillia.

Bagi yang mengenal Inah silakan hubungi di Facebook nya, atau kontak 112 call center gratis atau ke twitter @dinsosDKI1.

Di salah satu unggahanya dia menuliskan seperti ini

Berita Rekomendasi

"Mencari, bertanya, mengemudi, berjalan, meninggalkan nomor telepon, mengemudi, bertanya, berjalan lagi .... Pada Hari Ibu Indonesia kami terus mencari ibu saya bersama dengan Dicca Tami (pada hari liburnya!). Setiap hari kita bergerak sedikit lebih dekat dengan kebenaran.

Ada saat-saat menyedihkan, ketika kami mengetahui bahwa agen adopsi yang menangani adopsi saya memang ilegal dan ditutup oleh polisi pada tahun 1980. Dan kemudian ada saat-saat di mana Anda bertemu lagi dengan orang-orang yang lebih menakjubkan, baik hati dan tulus yang bersedia membantu . Seperti Dahrul Oktavian dari Departemen Sosial Jakarta.

Dan keluarga yang membuka rumah mereka untuk kami sementara mereka mencari di lingkungan sekitar untuk rincian kontak atau nama. Sopir taksi yang terus menunggu dengan sabar. Atsir dan Dicca.

Seluruh hidupku aku merasakan ada sesuatu yang hilang. Ke mana pun saya pergi, saya merasakan lubang ini di dalam dada saya. Sekarang saya dikelilingi oleh bau, warna, orang-orang Jakarta, ..... untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya tidak merasakan lubang itu. Apa yang telah saya lewatkan selama ini adalah rumah."

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas