Stabilkan Harga Beras, Sandiaga Keluarkan Maklumat
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno yang juga merangkap jabatan sebagai Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APSI) ...
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com,Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno yang juga merangkap jabatan sebagai Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APSI) mengeluarkan maklumat khusus agar pedagang tidak menahan stok beras kepada warga.
"Sebagai ketua umum APSI Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia, saya juga mengeluarkan maklumat bahwa diminta para pedagang tidak menahan produk beras dan langsung menyalurkannya kepada masyarakat karena stoknya cukup," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2017).
Mantan pengusaha ini pun menegaskan ada sanksi pada pedagang yang masih menahan stok beras
Baca: Sekjen PPP Ungkap Alasan Belum Beri Dukungan Untuk Djarot Maju di Pilgub Sumut
"Jadi ini perintah yang harus dilaksanakan dan kalau tidak akan diberikan sanksi dan akan berkoordinasi dengan satgas pangan," ucap Sandi.
Ia pun akan melaksanakan sidak ke beberapa pasar di wilayah DKI Jakarta yang termasuk dalam zona merah.
"Hari ini akan ada rapat emergency untuk perihal beras ini dan besok saya akan memimpin untuk turun di beberapa pasar yang dikategorikan sebagai zona merah seperti di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan," katanya.
Pihaknya pun, ujar Sandi, akan terus memantau pergerakan harga beras yang naik di luar batas kewajaran.
"Jadi dalam tiga empat hari ke depan ini akan kami pantau jam per jam pergerakan dari harga beras ini karena beberapa masyarakat tadi mengeluh bahwa harga beras sekarang sudah di luar batas kewajaran," kata Sandi.
Diungkapkan Sandi harga beras dipasaran telah mencapai 11 ribu bahkan 12 ribu untuk beras yang dikomsumsi warga kelas menengah ke bawah.
"Sekarang sudah ada di angka sebelas ribu, malah ada yang merangkak di angka 12 ribu. Jadi ini untuk beras yang dikonsumsi kelas menengah ke bawah," kata Sandi.