Sandiaga Klaim Guru di Jakarta Gajinya Setara dengan Guru di Finlandia
"Guru-guru, gajinya di DKI nggak kalah sama Finlandia," ujar Sandiaga, di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut gaji yang diterima para guru di ibukota setara dengan yang didapatkan oleh para guru di Finlandia tiap bulannya.
"Guru-guru, gajinya di DKI nggak kalah sama Finlandia," ujar Sandiaga, di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (11/1/2018).
Menurutnya, standar gaji yang diterima para guru di negara yang berbatasan langsung dengan Swedia itu per bulannya sebesar Rp 31 juta.
"Jadi saya lihat di sana (gaji) guru adalah standartnya 31 juta rupiah per bulan," jelas Sandiaga.
Baca: Sandiaga Sebut Sistem Pendidikan di Finlandia Harus Tidur Dua Jam. Mau Diterapkan di Jakarta?
Pria yang juga berprofesi sebagai pengusaha itu pun kemudian mengklaim bahwa gaji guru di Jakarta pun juga ada yang mencapai angka tersebut.
"Ternyata guru-guru kita yang terbaik sudah segitu juga," kata Sandiaga.
Finlandia menerapkan sejumlah kebijakan dalam bidang pendidikan bagi warga negaranya, tentunya untuk meningkatkan kualitas pendidikan mereka.
Satu diantaranya dengan menyeleksi guru secara ketat, calon guru harus berasal dari 10 universitas terbaik sehingga tentu saja mereka yang menjadi guru di negara Nordik itu berdedikasi tinggi.
Gaji besar pun turut diberikan oleh pemerintah Finlandia, yakni sekira Rp 40 juta per bulan, maka banyak yang menyebut negara itu menduduki posisi pemberian gaji guru tertinggi ke-5 di dunia.
Perlu diketahui, Finlandia merupakan negara yang menerapkan sistem pendidikan yang tidak ketat kepada tiap siswa.
Sistem pendidikan di negara itu tidak memforsir ataupun menekan para siswa untuk terus menerus belajar.
Selain itu, warga negara Finlandia tidak perlu khawatir terkait jaminan pendidikan lantaran pemerintsh menggratiskan biaya pendididikan mereka, bahkan hingga jenjang kuliah.
Negara tersebut memiliki sekolah yang nyaris seluruhnya berstatus sekolah negeri dan dibiayai pajak.
Finlandia menerapkan sekolah lima jam tanpa ujian dan Pekerjaan Rumah (PR).
Sedangkan jam belajar yang diterapkan tiap 45 menitnya, para siswa berhak mendapatkan 15 menit istirahat.
Masyarakat Finlandia meyakini kemampuan siswa menyerap ilmu justru didapatkan jika mereka diberikan waktu untjk mengistirahatkan otaknya sehingga bisa membangun fokus yang baru.