Layanan Paspor Simpatik di Mal Baywalk Hanya Penuhi 100 Pemohon
Layanan Paspor Simpatik yang digelar di Mal Baywalk, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (13/1/2018) diserbu warga.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Layanan Paspor Simpatik yang digelar di Mal Baywalk, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (13/1/2018) diserbu warga.
Padahal pelayanan khusus pembuatan paspor elektronik tersebut hanya untuk 100 permohonan per hari.
Direktur Lalu Lintas Keimigrasian Cucu Koswala mengatakan, Layanan Paspor Simpatik di Baywalk Mal digelar selama dua hari yakni 13-14 Januari 2018. Sebelumnya pelayanan serupa sudah dilakukan di beberapa tempat di Jakarta.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mendekatkan diri dengan masyarakat yang tidak sempat mengajukan permohonan paspor pada saat hari kerja. Dengan dibukanya ini, mereka bisa memanfaatkan waktunya untuk memperoleh paspor,” ucap Cucu, Sabtu (13/1/2018).
Ia menambahkan belakangan ini ada tren peningkatan masyarakat yang mengajukan paspor.
Menurutnya masyarakat sekarang ini cenderung untuk pergi jalan-jalan ke luar negeri mengingat banyaknya promo tiket murah.
“Kalau dulu kan masyarakat lebih senang berbelanja, nah sekarang jalan-jalan” sambungnya.
Kepala Divisi Keimigrasian DKI Jakarta Agus Widjaja mengatakan Layanan Paspor Simpatik digelar selama 16 Desember 2017 sampai 21 Januari 2018. Namun demikian pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap program tersebut.
“Bukan tidak mungkin kegiatan ini akan dilakukan rutin ke depannya. Untuk kita akan melakukan evaluasi kegiatan ini, dan bagaimana animo masyarakat,” ungkapnya.
Baca: Ini Pertimbangan KPK Kabulkan Atau Tidak Permohonan Justice Collaborator Setnov
Salah seorang warga, Vonny (40) mengaku senang dengan adanya kegiatan tersebut. Pasalnya Vonny yang hendak wisata rohani ke Yerusalem pada bulan Maret mendatang, tidak perlu mengurus pada saat hari kerja.
“Saya tahunya dari teman, semalam juga sempat ke (Kantor Imigrasi Jakarta Utara) Kelapa Gading terus langsung ke sini. Saya sampai di sini jam 1 an (dinihari) lah. Puji Tuhan dapat nomor antrian, sekarang lagi nunggu,” kata warga Bekasi tersebut.