Kekesalan Seorang Pria Saat Petugas Mengevakuasi Warga di Pejanten Timur
Puluhan warga di RT 17 RW 7 dan RT 5 RW 8, Pejaten Timur, Jakarta Selatan dievakuasi tim SAR, Satpol PP, dan sejumlah petugas keamanan.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com,Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puluhan warga di RT 17 RW 7 dan RT 5 RW 8, Pejaten Timur, Jakarta Selatan dievakuasi tim SAR, Satpol PP, dan sejumlah petugas keamanan.
Dari Pantauan Tribunnews.com di lapangan, evakuasi menggunakan sebuah kapal boat yang secara telaten, wara-wiri menjemput warga di pinggiran arus kali Ciliwung itu.
Warga yang dievakuasi kebanyakan ibu-ibu, balita, anak-anak, serta orangtua yang terjebak luapan air Ciliwung.
Baca: Terakhir Dilanda Banjir 2012, Kawasan Ini Tetap Siaga Hadapi Kiriman Air Katulampa
Meski dievakuasi secara perlahan dan hati-hati, emosi seorang warga tak terbendung pula.
Pria berbaju coklat dan keluarganya merasa terlambat dievakuasi, pria tersebut marah kepada puluhan petugas SAR.
"Dari pagi (tim) pada ngapain, percuma banyak. Nyawa segitu banyaknya sampeyan ngapain. Saya lama dari tadi di bawah, tidak tahu apa ada anak bayi," teriak warga yang tidak diketahui namanya, kepada seorang anggota tim SAR, Senin (5/2/2018) malam.
Baca: Petugas Gendong Wanita Stroke yang Terjebak Banjir di Pasar Minggu
Rahman, warga yang membantu proses evakuasi saat ditemui Tribun, mengatakan meski air datang sejak pagi dan terus meninggi, puluhan warga terus bersikeras menunggu di rumah mereka.
Alasan warga menolak karena sejak pagi genangan air sempat naik turun hingga 3 kali.
Sehingga warga merasa aman karena memiliki rumah bertingkat.
Baca: Anies: Saya Perintahkan Semua Pintu Air Siaga dan Responsif Untuk Menghadapi Situasi Terkini
"(Warga) itu yang baru dievakuasi malam ini, ngerasa banjir surut dan aman, karena sejak pagi banjir surut kemudian naik sampai 3 kali. Jadi aman, kan rumah mereka juga bertingkat," jelas Rahman.
Meski begitu, sejak siang hari, warga lainya dan petugas telah memperingatkan warga-warga untuk segera mengungsi.
Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi terus berlangsung.