Putra Korban Kecelakaan Tanjakan Emen: Bunda Tetap Pergi Meski Dilarang Ayah
Raut wajah sedih dan lemas tak bisa menutupi wajah Bagus (11) putra seorang korban Sri Martiningsih
Editor: Sanusi
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNNEWS.COM, CIPUTAT TIMUR - Raut wajah sedih dan lemas tak bisa menutupi wajah Bagus (11) putra seorang korban Sri Martiningsih korban kecelakaan bus di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat.
Bagus mengatakan, sang ibu sudah diingatkan ayahnya supaya tidak berangkat.
Ayahnya melarang pergi karena cuaca yang sedang tidak baik.
"Bunda tetap pergi meskipun sudah dilarang ayah," kata Bagus di RSUD Tangerang Selatan, Minggu, (18/2/2018).
Baca: Cerita Bocah yang Kehilangan 3 Anggota Keluarga Akibat Kecelakaan di Tanjakan Emen
Menurutnya, Sri Mulyaningsih pergi bersama kedua anggota keluarga lainnya.
"Ngga cuma bunda, tapi mbah sama bude juga," katanya.
Ketiga korban tersebut berada dalam satu bus yang sama saat menabrak tebing di jalan raya jurusan Bandung menuju Subang.
Baca: Kesaksian Musrifah Melihat dari Dekat Kecelakaan Bus di Tanjakan Emen
Kini ketiganya sudah disalatkan di Masjid RSUD Tangsel dan dikabarkan akan dibawa ke rumah keluarga di daerah Legosso.
Setelah itu akan di makamkan di Taman Pemakaman Legosso, Ciputat Timur.
Diberitakan sebelumnya bahwa satu dari tiga bus rombongan yang mengangkut anggota Koperasi Simpan Pinjam Pratama, Ciputat, Tangerang Selatan, mengalami kecelakaan.
Kecelakaan ini mengakibatkan meninggalnya 27 orang yang berada di dalam bus rombongan nomor satu.