KH Maimun Zubair: Bersatunya Seluruh Elemen Bangsa, Indonesia Akan Jadi Kuat
Kiai karismatik, KH Maimun Zubair atau Mbah Moen meminta seluruh elemen bangsa bersatu di Rakernas I Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW)
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kiai karismatik, KH Maimun Zubair atau Mbah Moen meminta seluruh elemen bangsa bersatu.
Permintaan Mbah Moen itu disampaikan saat memberikan tausiyah dalam acara Dzikir Kebangsaan dan Rakernas I Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (22/2/2018).
Menurut Mbah Moen, dengan bersatunya seluruh elemen bangsa, Indonesia akan jadi kuat. Dan yang penting, rakyat jadi makmur.
"Jadi intinya kalau dua itu (nasionalis-religius) sudah bersatu, Indonesia bakal kuat," kata Mbah Moen.
Namun bukan perkara gampang mempersatukan bangsa. Bahkan, sesama umat Islam saja, kata Mbah Moen, tidak bisa bersatu.
"Umat Islam lebih 55 persen. Kalau umat Islam bersatu, pasti Indonesia makmur," ujarnya.
Ia pun menjelaskan, suatu komitmen kebangsaan. Menurut Mbah Moen, bangsa Indonesia sudah seharusnya mempersatukan aneka warna yang ada sehingga menjadi kesatuan yang disebut Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berideologi Pancasila.
"Jadi tubuh manusia gak ada yang sama, berbeda. Tapi, untung ada satu, yaitu negara NKRI Pancasila," ucap kiai yang kini berusia 89 tahun ini.
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang ini juga berharap ke depannya Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) yang dibentuk pada 2017 lalu ini terus menggelorakan zikir sehingga bisa mempersatukan umat Islam.
"Ya zikir itu artinya ingat kepada Allah, sekarang ini tidak ada kecuali melaksanakan zikir kepada Allah. Mendirikan negara Islam sudah tidak mungkin, jadi jangan sampai apa yang ada diajarkan Islam itu," katanya.
Mbah Moen menambahkan, kegiatan zikir harus tetap dijaga. Namun, di samping itu juga harus memperhatikan masalah-masalah keumatan yang terjadi saat ini.
"Zikir ini yang harus dijaga benar-benar. Indonesia harus menjaga zikir. Sekarang aja di Indonesia banyak yang sembahyang 80 persen. Sekarang gak ada orang makan singkong," jelasnya.
"Kalau sudah nanti benar-benar meningkat, insya Allah itu persatuan religius-nasionalis, nasionalis-religius," selorohnya.
Berikut Hasil rekomendasi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, 21-23 Februari 2018: