Dinas Perhubungan DKI Lakukan Survei Terkait Program OK OTrip di Tanah Abang
"Sekarang lagi proses review rupiah per kilometer, kemarin sudah kita sepakati sama-sama masalah terkait jarak tempuh,"
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Brian Priambudi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta sedang melakukan suvei terkait pelaksanaan OK OTrip Angkutan Umum di Tanah Abang.
"Sekarang lagi proses review rupiah per kilometer, kemarin sudah kita sepakati sama-sama masalah terkait jarak tempuh," kata Kadisubtrans DKI jakarta Andri yansyah di Balaikota DKI Jakarta, Senin (26/2/2018).
Berbeda dengan wilayah lain, angkutan umum yang ikut program OK OTrip di Tanah Abang memiliki target perjalanan hanya 175 kilometer per hari.
Baca: Aturan Penayangan Iklan Kampanye Dianggap Beratkan Partai Politik Baru
Sedangkan di wilayah lain ditargetkan 195 kilometer per harinya.
"Kalau di luar (kota) kan 195 kilometer karena dia lebih lancar, jalanan lebih lengang," katanya.
Menurut dia, di Tanah Abang jalur yang dilalui lebih banyak hambatan sehingga harus dilakukan penyesuaian.
Sopir angkutan umum Tanah Abang yang mengatakan hanya mampu menempuh perjalanan 100 kilometer akan diketahui setelah adanya uji coba.
Baca: Flyover Cipinang Lontar Siap Digunakan Mulai Selasa
"Kita nggak bisa mengatakan sanggup atau tidak, itu hanya bisa dengan uji coba," jelas Andri.
Armada angkutan umum di Tanah Abang yang berlebihan akan dibahas lebih lanjut karena tidak semuanya bisa masuk OK OTrip.
"Karena apa? trayek ini kan tidak boleh bersentuhan persis. Ini mau tidak mau harus dilakukan rerouting, setelah rerouting kan ada pengurangan," Jelas Kadishubtrans.
Baca: KPU Laporkan Kasus Komisioner KPU Garut Kepada DKPP
Langkah awal hasil rapat dengan para sopir angkutan umum akan ada pengurangan jumlah armada dari 200 menjadi 92.
Sisanya akan ditanyakan terkait fisik kendaraan, data, dan surat kendaraan.
menurut dia jumlah ideal rata-rata angkutan umum adalah 90 armada per trayek.
Banyaknya jumlah pengurangan armada bukan berarti sopir angkutan umum terkena dampak pengurangan tersebut.
"Nggak bakal kena dong, Sopirnya kan 200. Tapi kan selama ini satu (armada), kami kan dua sopirnya sehari," jelas Andri.
Ia berencana jika OK OTrip berjalan dengan baik Dishubtrans akan siapkan Angkutan Malam Hari (AMARI).