Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Wanita yang 10 Tahun Hidup di Hotel dengan 5 Anak Adopsinya Penuh Misteri

Rumah Yohana F bertemu dengan Rini yang merupakan mantan guru les F. Kepada Rini F menceritakan perlakuan kasar CW yang diterimanya.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kisah Wanita yang 10 Tahun Hidup di Hotel dengan 5 Anak Adopsinya Penuh Misteri
Kanit V Subdit Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum AKP Hasiati Lawole ketika ditemui di ruangannya, Selasa (13/3/2018).(Kompas.com/Sherly Puspita) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kisah CW, seorang wanita paruh baya yang disebut-sebut sebagai pensiunan dokter itu mengadopsi lima orang anak dari latar belakang keluarga yang berbeda-beda.

Dua anak di antaranya kini tengah mengidap penyakit kronis. Yang membuat heran, CW dan kelima anak adopsinya tinggal selama bertahun-tahun di sejumlah hotel mewah di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Pusat.

Sebut saja Twin Plaza Hotel yang terletak di Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, Hotel Peninsula yang juga terletak di Slipi, Jakarta Barat dan Hotel Le Meridien yang terletak di kawasan Jakarta Pusat.

Baca: Depresi Berat, TKI Ini Gigit Lidah Sendiri, Sudah 3 Pekan Dirawat di Rumah Sakit di Taiwan

Kehidupan keluarga CW terkuak saat salah satu anak adopsinya yang berinisial F (14) kabur dari hotel Le Meridien sebagai tempat tinggal terakhirnya dengan alasan tak tahan atas perlakuan kasar CW.

"Saat itu F lari ke rumah Yohana, mantan pembantu yang tinggal di dekat rumah yang dikontrak CW untuk menyimpan sejumlah barang di kawasan Kramat, Jakarta Pusat," Kanit V Subdit Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum AKP Hasiati Lawole saat ditemui, Selasa (13/3/2018).

Hasiati mengatakan, di rumah Yohana F bertemu dengan Rini yang merupakan mantan guru les F. Kepada Rini F menceritakan perlakuan kasar CW yang diterimanya.

Berita Rekomendasi

Rini lalu berkeinginan mengadopsi F. Ia pun mengajak F ke Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) untuk meminta bantuan pengurusan adopsi F karena diketahui F tak punya data pribadi yang lengkap.

"Nah di situ latar belakang F terbongkar, termasuk gaya hidup janggal ibu angkatnya. LPAI pun melaporkan dugaan kekerasan fisik yang dialami F kepada polisi di Polres Jakarta Pusat," tuturnya.

Kasus ini kemudian dilimpahkan kepada penyidik dari unit V Subdit Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Harsiati menemukan sejumlah kejanggalan dari kasus ini. Kejanggalan pertama adalah penyebab kaburnya salah satu anak adopsi CW berinisial F(14) dari sebuah hotel yang mereka tinggali selama hampir dua tahun di kawasan Jakarta Pusat.

"Ini ada dua pendapat kalau menurut BAP dari Polres Pusat. F mengaku menerima perlakuan kasar dari CW, sedangkan CW mengaku tak tahan dengan sifat F yang suka mencuri," kata dia.

Menurutnya pihaknya harus menyelidiki lebih dalam mengenai alasan F kabur dari hotel bernama Le Meridien tersebut untuk mengetahui ada tidaknya unsur kekerasan terhadap kelima anak adopsinya.

Kejanggalan kedua, lanjutnya adalah mengenai latar belakang CW. Menurut informasi yang ia dapatkan CW bukan berasal dari latar belakang pendidikan yang tinggi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas