Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Perjuangan Yulianty Demi Anak Bisa Mendengar, Suami Pergi Saat Si Kecil Lahir Tak Sempurna

Wanita single mother ini tak menyerah untuk merawat anaknya meski di tengah nasib malang yang dialaminya.

Penulis: Aji Bramastra
zoom-in Kisah Perjuangan Yulianty Demi Anak Bisa Mendengar, Suami Pergi Saat Si Kecil Lahir Tak Sempurna
Kitabisa
Yulianty dan putranya. Tak pernah menyerah memberikan kasih kepada anaknya meski ditinggal suami. 

Dari situ dokter mendapatkan diagnosis bahwa anaknya mengalami radang selaput otak serta matanya mengalami psitosis konjungital eyes.

Diagnosis dokter untuk Setiawan
Diagnosis dokter untuk Setiawan (Kitabisa)

Hal ini membuat matanya mengalami kelemahan staraf sehingga tidak ada kemampuan menarik dan membuka matanya. 

Tak hanya mengidap dua penyakit itu, Setiawan terdiagnosa positif tuli.

Kedua sensor telinga kanan dan kirinya rusak.

Cara satu-satunya untuk mengembalikan fungsi telinga tersebut adalah dengan implan telinga.

Lewat situs penggalangan dana Kitabisa, Yulianty berharap mendapat bantuan dari masyarakat.

Setiawan, anak Yulianty
Setiawan, anak Yulianty (Kitabisa)

Berikut tulisan Yulianty :

BERITA REKOMENDASI

Hallo para donatur!

Perkenalkan saya Yulianty prastica

Saya seorang ibu dari seorang anak yang mengalami Radang Selaput Otak (mengingitis bacterial) dan mata nya mengalami psitosis konjungital eyes atau pelemahan syaraf sehingga tdk ada kemampuan menarik membuka mata nya. saya sudah berpisah dengan suami saya. karena si kecil menderita kecacatan, jadi dia bilang lebih baik mati saja anak ini dan dia lepas tanggung jawab,sejak di opname di rs dia masih bayi tdk menafkahi uang biaya rs. dan sampai hari ini .

si kecil lahir dengan prematur 8 bulan 10 hari, keadaan sesak nafas, biru, berat badan kecil 2,1 kg, lalu di ronsen paru paru si kcl infeksi paru-paru. lalu usia 10hari dokter curiga infeksi si kcl semakin berat, lalu dokter meminta cek cairan Lumbal Fungsi, hasil nya positif mengingitis bacterial ( radang selaput otak ), dan mata nya mengalami psitosis konjungital eyes. mata nya mengalami kelemahan syaraf sehingga tdk ada kemampuan menarik membuka mata nya. dan harus di operasi tapi sampai saat ini belum operasi karena mau urus birokrasi BPJS nya dulu.

lalu lanjut sakit nya curiga si kcl terinfeksi lain,maka di cek darah torch dan hasil nya positif virus CMV dan dokter juga curiga si kcl tuli lalu di lakukan test BERA,hasil nya positif TULI Sensory derajat sangat tinggi kiri kanan rusak,dan tdk ada solusi lain,harus di implan telinga nya agar ada hrapan bisa dengar dan di dengar di telinga nya. dan biaya nya tidak murah,dan lebih sedih lagi tidak di cover bpjs, saya sudah memohon ke rs tapi memang tidak di cover bpjs, krna ini adalah cacat bawaan lahir dan biaya nya sangat mahal 2 telinga 500juta lebih saat itu 3tahun lalu biaya nya. setelah itu,usia 3bulan si kcl mengalami kejang kejang, sampai usia 2,5t hn harus makan obat kejang teratur dan di EEG rekam otak berkala untuk melihat siklus otak nya.


lalu dokter pun MRI otak,hasil nya adalah microsefali dan di otak nya anak saya tdk ada lipatan otak dan ada cairan di otak nya, lingkar kepala nya juga kcl tdk wajar pada umur nya.

lalu dokter nya mengatakan si kcl positif Celebral Palsy dan delay motorik dan keterbatasan gerak,menelan,dan pertumbuhan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas