Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sang Putri Kesal Warganet Berkomentar Negatif terhadap Enen Cahyati

Echa diberitahu temannya bahwa banyak yang berkomentar negatif terkait almarhum ibunya.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Sang Putri Kesal Warganet Berkomentar Negatif terhadap Enen Cahyati
Grid.ID
Enen Cahyati (kanan, yang kenakan jilbab) bersama anak pertamanya Insya Maulida 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Insya Maulida tak bisa menahan emosinya ketika mengungkapkan kekesalannya pada warganet yang banyak mengomentari nasib ibunya, Enen Cahyati yang ditemukan tewas di sebuah hotel di Kamboja pada Minggu (25/3/2018).

Echa diberitahu temannya bahwa banyak yang berkomentar negatif terkait almarhum ibunya.

Ia mengatakan dari komentar warganet tersebut seloah-olah ibunya adalah perempuan yang bodoh karena telah memilih Bilal Abdul Fateen sebagai suaminya.

"Kesel banget saya, seolah-olah Mamah saya yang salah, Mamah saya yang bodoh. Padahal nggak gitu. Mamah saya tuh orang yang sangat sabar dan taat sama suaminya, Mas," ungkap Echa dengan nada tinggi saat ditemui di rumahnya, Kamis (29/3/2018).

Baca: Menkes: Cacing pada Ikan Makarel Tidak Berbahaya

Menurut putri pertama Enen itu, setidaknya ada dua sebab ibunya kuat menghadapi siksaan Bilal.

Berita Rekomendasi

Pertama, Enen yang pernah bercerai dengan ayah kandung Echa tidak mau lagi berbuat salah kepada suaminya karena keyakinan Enen yang sangat tinggi terhadap ajaran agama bahwa seorang istri harus taat kepada suami.

"Mamah tuh selalu bilang gitu. Bagaimanapun Bilal suami dia, dan dia harus taat sama Bilal. Bahkan saya aja sering diingetin sama Mamah, 'nggak boleh gitu Cha sama suami. Allah nggak suka' gitu kata Mamah," ungkap Echa dengan lirih.

Seluruh anggota keluarga serta kerabat korban pembunuhan Warga Negara Indonesia (WNI) atas nama Enen Cahyati menggelar pengajian di rumah duka kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (28/3/2018). Enen Cahyati merupakan korban pembunuhan yang dilakukan oleh seorang warga negara Amerika Serikat Bilal dan Jenazah korban ditemukan pada Minggu (25/3) disebuah hotel di Kamboja. Tribunnews/Jeprima
Seluruh anggota keluarga serta kerabat korban pembunuhan Warga Negara Indonesia (WNI) atas nama Enen Cahyati menggelar pengajian di rumah duka kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (28/3/2018). Enen Cahyati merupakan korban pembunuhan yang dilakukan oleh seorang warga negara Amerika Serikat Bilal dan Jenazah korban ditemukan pada Minggu (25/3) disebuah hotel di Kamboja. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Kedua adalah ibunya mendapat ancaman dari Bilal terkait keselamatan keluarganya.

Menurut teman Enen, Bilal pernah mengancam akan menghabisi nyawa seluruh anggota keluarganya jika bertindak macam-macam.

Baca: Sandi Tantang Balik Menteri Susi Mengarungi Pulau Tidung, Renang 1 Km dan Lari 10 Km

Ia juga mengungkapkan bahwa pada saat berkenalan lewat situs pencarian jodoh muslimah.com, Bilal menampilkan kesan sebagai orang yang sangat relijius bahkan Enen pernah dijanjikan akan diberangkatkan haji dan umroh.

"Namanya orang kesan pertama mana ada yang tahu. Dari awal sebenernya keluarga udah nggak ada yang suka sama Bilal. Tapi nggak tahu kenapa Mamah terus mau nolongin Bilal. Mamah mikirnya kasihan sama Bilal yang nggak punya keluarga di sini," ungkap Echa lirih.

Sebelumnya, Enen ditemukan tewas di sebuah kamar hotel Hometown Suite Hotel di Pnom Penh, Kamboja pada 25 Maret 2018.

Enen diduga tewas dicekik setelah mendapat kekerasan oleh suaminya yang berkebangsaan Amerika, Bilal Abdul Fateen.

Hingga kini belum ada informasi lebih jauh tentang keberadaan Bilal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas