TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Al Aqsa Working Group (AWG) menggelar aksi damai untuk mendukung Gerakan Great Return March (GRM) di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta Pusat.

GRM adalah gerakan rakyat Palestina untuk merebut kembali hak mereka untuk pulang ke tanah air yang hampir 70 tahun dirampas oleh Israel.

Sejak Jumat (31/3/2018), 17 orang meninggal dan 1.400 orang terluka diantaranya 179 anak-anak dan 37 wanita saat aksi GRM oleh warga Palestina.

Baca: Seorang Polisi Meninggal Dunia Saat Kejar Kejaran dengan Terduga Perampok Madiun

Agus Sudarmaji, Ketua Umum AWG mengatakan jutaan orang Palestina menderita ketika tanah air mereka di dirampas dan diduduki bangsa Israel.

"Saat 88 persen tanah Palestina sepenuhnya dikuasai kaum penjajah Israel maka warga Palestina tak lagi merasakan cinta, kasih sayang, perlindungan, keamanan, ketentraman, bahkan untuk sekedar rasa damai di tengah tidur siang yang sekejab," ujar Agus, Selasa (3/4/2018).

Aksi ini juga sebagai wujud melaksanakan amanat konstitusi Indonesia untuk menyuarakan kebebasan dunia dari penjajahan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Baca: Misteri Adanya Taburan Bunga dan Botol Berisi Air di Lokasi Penemuan Jasad Perempuan di Cilincing

Jutaan orang Palestina ingin pulang kembali ke Palestina karena rindu kepada Masjidil Aqsha, mereka ingin bersujud bersama-sesama saudara Muslim yang lainnya di masjid.

"Ironis sekali ketika semua orang dari berbagai negara boleh berziarah dan shalat di Al Aqsha namun sebagian besar warga Palestina dilarang untuk masuk ke masjid yang justru ada di kampung mereka," ungkapnya.

Agus juga meminta dukungan, bantuan, dan doa dari rakyat Indonesia maupun seluruh warga dunia untuk keberhasilan perjuangan bangsa Palestina.

Penulis: Suci Febriastuti  

Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Kecam Israel, Ratusan Massa Lakukan Aksi Damai Di Depan Kedutaan Besar Amerika