Tito Karnavian Hingga Krishna Murti Hanya Jadi Cameo di Film '22 Menit'
Dalam film yang mengisahkan aksi heroik kepolisian menumpas teror bom bunuh diri tersebut
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pejabat tinggi Polri dan anggota kepolisian yang turut andil dalam kejadian Bom Thamrin, Januari 2016 lalu, tak turut memerankan posisi krusial dalam film '22 Menit'.
Hal ini diungkapkan oleh Koorspripim Polri, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto.
Dalam film yang mengisahkan aksi heroik kepolisian menumpas teror bom bunuh diri tersebut, para anggota kepolisian justru hanya berperan sebagai cameo.
"Yang berperan besar pas kejadian (bom Thamrin), cuma jadi cameo. Nanti ada yang lain, yang memerankan posisi-posisi beliau," ujar Mardiaz, di kawasan Sarinah, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (28/4/2018).
Ia menuturkan jika Kapolri Tito Karnavian dalam kesempatan ini justru memerankan seorang pengendara motor yang ditilang karena tak mengenakan helm.
Menurutnya, dengan adegan yang tak biasa seperti itu, masyarakat akan lebih tertarik dengan film ini.
Apalagi, kata dia, hal ini memberi efek kejutan.
Baca: Kapolri Ditilang di Sarinah karena Tak Gunakan Helm, Kok Bisa?
Selain Tito, Karomisintel Divhubinter Polri, Brigjen Pol Krishna Murti turut menjadi cameo.
"Iya, kan lucu adegan seperti itu. Nanti Pak Krishna juga jadi tukang sate," ungkapnya.
Mantan Kapolres Jakarta Selatan ini juga mengungkap awalnya Presiden Joko Widodo sempat akan muncul sebagai cameo pula dalam film arahan sutradara Eugene Panji tersebut.
"Tapi sayang, nggak jadi," tandas Mardiaz.
Sebelumnya, Tito nampak di Starbuck Coffee bersama sang istri, ketika syuting film '22 Menit' dilakukan di kawasan Sarinah, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (28/4/2018).
Ia datang untuk turut ambil bagian dalam syuting tersebut.
Pantauan Tribunnews.com, ia memerankan seorang pengendara motor tanpa helm yang ditilang oleh polisi.
Film ini berusaha menceritakan aksi teror bom bunuh diri pada Januari 2016 lalu. Tatkala itu, Tito masih menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.