Polisi Jelaskan Penyebab Bocah Tewas Saat Acara Bagi-bagi Sembako di Monas
Berkas dari RSUD Tarakan mengenai keterangan tindakan medis dan sakit yang dialami korban ketika dibawa rumah sakit
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
![Polisi Jelaskan Penyebab Bocah Tewas Saat Acara Bagi-bagi Sembako di Monas](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/antre-sembako-di-monas_20180503_055127.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya mengantongi penyebab kematian bocah tewas saat pembagian sembako di Monas, Jakarta Pusat.
Kasubdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Jerry Siagian mengatakan, pihaknya telah memiliki berkas rekam medis dari dokter RSUD Tarakan, Jakarta Pusat.
Dokter itu, yang merawat dua bocah sebelum akhirnya dinyatakan tewas usai menghadiri acara pembagian sembako yang digelar Forum Untukmu Indonesia di Monas, Gambir, Jakarta Pusat.
"Kami sudah terima berkasnya," ujar Jerry saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (8/5/2018).
Baca: Ibu Bocah yang Tewas Terinjak di Monas Cabut Laporan, Ini Alasannya
Berkas dari RSUD Tarakan mengenai keterangan tindakan medis dan sakit yang dialami korban ketika dibawa rumah sakit
"Keterangan tentang tindakan dan sakit korban," ucap Jerry.
Jerry menerangkan, dari hasil pemeriksaan RSUD Tarakan, penyebab korban meninggal dunia karena mengalami sengatan panas yang bersuhu tinggi atau heat stroke.
Terutama saat mengantre pembagian sembako.
Karena mengalami hate stroke, korban pun tak bisa bernapas dan tewas.
"Karena heat stroke yang mengakibatkan gagal nafas," ucap Jerry.
Penyidik Subdit Jatanras Polda Metro Jaya memeriksa dokter RSUD Tarakan pada Senin (7/5/2018) kemarin.
Seorang dokter bernama Indro menerangkan, pihaknya telah memberikan berkas kepada polisi terkait kasus pembagian sembako yang menewaskan dua korban jiwa.
Kedua bocah yang tewas atas nama Muhammad Rizki (10) dan Mahase Junaedi (12).
Rizki dan Mahesa sempat mendapatkan penanganan medis di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat.
Namun, nyawa Rizki dan Junaedi tak tertolong.