Kisah Baba Dolim, Penjaga Kuburan Korban Tanjakan Emen yang Tak Mau Dibayar
Pria tersebut biasa disapa Baba Dolim. Ia setiap hari datang ke Makam Legoso untuk membersihkannya.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNNEWS.COM, TANGSEL -- Membawa gunting besar dan sapu lidi pendek, seorang pria mencukuri rumput gajah yang sudah menebal dan tak rapih di Taman Makam Legoso, Tangsel, tempat para korban kecelakaan Tanjakan Emen dimakamkan.
Pria tersebut biasa disapa Baba Dolim. Ia setiap hari datang ke Makam Legoso untuk membersihkannya.
Jika ia melihat rumput yang sudah terlalu panjang, ia akan membawa serta gunting panjangnya.
Meskipun begitu, Baba Dolim mengaku tidak ingin digajih atas kerjaannya tersebut.
Baba sudah merasa membersihkan makam menjadi kewajibannya karena tanah makam tersebut merupakan wakaf dari kakeknya.
"Ini kan wakaf kakek," ujarnya kepada TribunJakarta.com sambil mengguntingi rumput di salah satu gundukan pusara, Rabu (9/5/2018).
Namun ia tidak bisa menolak pemberian orang jika ada yang memberikan.
"Ya orang-orang suka ngasih aja," ujarnya lagi.
Baba Dolim juga mengatakan ada orang lain selain dirinya yang bertugas membersihkan dan menjaga makam seluas satu setengah hektare tersebut.
Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com, kondisi makam terlihat asri dengan rumput yang menutupi permukaan tanah.
Di makam juga tidak terlihat sampah berserakan.
Bahkan pada pukul 09.30 WIB, terdapat anak-anak yang tengah bermain riang.
Mereka seperti sedang bermain di taman biasa, bukan di taman pemakaman. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Baba Dolim, Penjaga Makam Korban Kecelakaan Emen yang Ogah Digajih, Ternyata Ini Alasannya,