Diduga Depresi, Seorang Pria Lompat dari Lantai 21 Apartemen Mediterania Tamansari
Pria tersebut diduga kuat nekat bunuh diri, lantaran depresi akan penyakitnya yang tak kunjung sembuh.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pria bernama Eddy Siswanto Tjokro (58), tewas seketika usai terjun dari lantai 21 Apartemen Mediterania, di Jalan Gajah Mada, Keagungan, Tamansari, Jakarta Barat, Senin (4/6/2018).
Pria tersebut diduga kuat nekat bunuh diri, lantaran depresi akan penyakitnya yang tak kunjung sembuh.
"Mayat ini ditemukan sekitaran Jam 17.45 WIB di Ground Floor Apartemen Mediterania, Jalan Gaja Mada. Diduga kuat, pria ini nekat lakukan bunuh diri dikarenakan dia depresi penyakitnya tak kunjung sembuh," ujar Kapolsek Tamansari AKBP Rully Indra Wijayanto.
Baca: Makanan yang Harus Dihindari Saat Mengalami Depresi
Pria bernama Eddy Siswanto Tjokro, seketika tewas di lokasi dan dalam kondisi di beberapa bagian tubuhnya alami patah tulang.
Kejadian ini, pertama kali diketahui oleh Dedy (30), yang sebagai sekuriti apartemen.
"Saksi saat itu bersama teman kerjanya, Robin. Saat asik bertugas jaga di Lantai Ground Floor, tiba-tiba mendengar ada suara seperti ledakan atau barang pecah. Ketika dilihat asal suara itu ternyata seorang laki-laki ditemukan tergeletak dengan posisi tengkurap, wajah di sebelah kiri menempel ke lantai, dan mengeluarkan darah," ucap Rully.
Kemudian, lanjut Rully, ia dan temannya ketika itu menghampiri dan melihat ke atas jika pada atap kanopi di Lantai G3 jebol.
Diketahui, atap itu jebol lantaran terbentur tubuh pria tersebut.
"Akhirnya, kejadian itu dilaporkan ke Binmas di Kelurahan Keagungan. Setelah Binmas datang tak lama kemudian sekitar 15 menit datang, di lokasi ada seorang perempuan serta anaknya mengaku jika yang jatuh itu adalah suaminya. Berdasarkan keterangan sementara yang telah didapat dari anak korban, Albert, bila ayahnya (Eddy) depresi lantaran menderita sakit syaraf kejepit dan autoimune tidak kunjung sembuh," paparnya.
Ia menambahkan, "Anak korban (Albert) malah kembali bercerita, jika ayahnya (Eddy) sempat mengatakan 'lebih baik saya sakit kanker yang langsung mati daripada menderita sakit yang seperti ini'. Itu ucapan terakhir ayahnya. Mayat itu pun akhirnya dibawa ke RSCM," tambahnya.
Penulis: Panji Baskhara Ramadhan