Jadi Khatib Salat Id, KH Ma'ruf Amin Mengajak Rakyat Indonesia untuk Bersyukur
Warga BSD City pun terlihat memadati halaman parkir Masjid As Syarif Al Azhar yang menjadi salah satu masjid megah di BSD, Serpong, Tangerang Selatan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gema takbir sudah berkumandang sejak Kementerian Agama Republik Indonesia menggelar sidang isbat pada Kamis (14/6/2018) malam dan mengumumkan Idul Fitri jatuh pada hari ini, Jumat (15/6/2018).
Seluruh umat muslim pun pagi ini berbondong-bondong menuju masjid terdekat bersama sanak keluarga untuk merayakan hari kemenangan melakukan salat id.
Warga BSD City pun terlihat memadati halaman parkir Masjid As Syarif Al Azhar yang menjadi salah satu masjid megah di BSD, Serpong, Tangerang Selatan.
Baca: Sejumlah Tukang Becak Ikut Antre Salami Jokowi di Istana Bogor
Salat Idul Fitri dimulai sekira pukul 07.00 setelah matahari mulai tampak dari ufuk timur yang dilanjutkan dengan ceramah dari Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, Maruf Amin.
Dalam ceramahnya, Maruf Amin mengucap syukur telah melewati bulan Ramadan di tengah keadaan negara yang memprihatinkan.
“Syukur Alhamdulillah, hari raya Idul Fitri tahun ini dapat kita rayakan dengan khidmat dalam suasana yang penuh kefitrian, di tengah kondisi bangsa yang masih dirundung keprihatinan,” kata mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia itu.
“Masih banyak terjadinya masalah kemungkaran di negeri ini sungguh membuat prihatin."
"Misalnya saja penyalahgunaan narkoba, meningkatnya kasus kriminal, belum tuntasnya penanganan radikalisme dan terorisme, serta menggejalanya fenomena tidak bertanggung jawab dari pada pengguna sosial media sehingga memproduksi dan menyebarkan informasi yang berdampak negatif,” imbuhnya.
Maka, lanjutnya, Ia mengajak umat muslim untuk melakukan perbaikan yang bersifat menyeluruh sebagai bentuk rasa syukur.
“Salah satu cara bersyukur adalah dengan senantiasa berusaha melakukan perbaikan, karena pada dasarnya agama Islam adalah agama perbaikan, dan risalah Islamiyah merupakan risalah perbaikan."
"Perbaikan yang dikehehendaki Islam adalah perbaikan menyeluruh. Tidak hanya perbaikan akidah dan ibadah tetapi juga yang berkaitan dengan ekonomi, sosial, budaya, hukum, dan politik, serta perbaikan akhlak dan perilaku,” tandas Maruf Amin.
Penulis: Zaki Ari Setiawan