Gerindra Yakin Kasus Lembaga Survei Dalam Pilkada Akan Terulang Saat Pilpres 2019
"Ini yang saya anggap bahwa sepertinya cara-cara praktik seperti ini akan dipraktikan dalam pilpres 2019,"
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Gerindra mengkritik sejumlah lembaga survei yang merilis hasil risetnya mengenai elektabilitas pasangan calon menjelang pemungutan suara Pilkada 2018.
Menurut Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani ternyata hasil survei tingkat elektabilitas yang dirilis sejumlah lembaga survei melenceng dari hasil Pilkada 2018.
Baca: KJRI Jeddah Pulangkan WNI Overstay Penderita Stroke Dari Arab Saudi
"Seperti di Jabar (menurut survei) pasangan Asyik nomor 3. pemenangnya Rindu, dengan 40 persen lebih, 40 persen lebih, tapi hasilnya yang terjadi salah," kata Muzani di Rumah dinasnya, Jalan Kemang Selatan, Jakarta, Minggu (1/7/2018).
Muzani menilai lembaga survei tersebut menggiring opini masyarakat dan telah menghakimi dan menghukum pasangan calon yang diusung partainya.
Baca: Gerindra Merasa Diteror Hasil Lembaga Survei Jelang Pemungutan Suara Saat Pilkada Serentak
Ia menduga praktik serupa akan terulang pada Pilpres 2019.
"Ini yang saya anggap bahwa sepertinya cara-cara praktik seperti ini akan dipraktikan dalam pilpres 2019," katanya.
Baca: Rizki Alatas Menangis Saat Meminta Restu Kepada Adi Bing Slamet
Menurut Muzani praktik lembaga survei yang melenceng jauh dari hasil sebenarnya tersebut membuat bingung dan mengganggu kebebasan rakyat untuk menentukan pilihannya.
"Dan bagian dari kampanye terselubung, gitu," ujarnya.