Lomba Arasemen Lagu “SETIA”: Cara Unik DKI Jakarta Wujudkan Pelayanan Publik Prima
Lomba SETIA tidak hanya menyatukan musisi Indonesia tetapi juga menyatukan seluruh pihak swasta.
Editor: Content Writer
Sebagai bentuk dukungan kepada event akbar Jakarta Fair Kemayoran 2018 dan memeriahkan HUT Kota Jakarta yang ke- 491, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta menggelar acara Grand Final Lomba Aransemen Theme Song “SETIA” (Lomba SETIA) bertempat di Panggung Gedung Pusat Niaga (GPN) Jakarta Fair Kemayoran, Sabtu (30/6/2018), pukul 19.00 s.d 21.00 WIB.
Kepala DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta, Edy Junaedi, menyampaikan selamat kepada kelima finalis yang berhasil lolos ke babak akhir, Edy juga mengungkapkan apresiasi kepada seluruh peserta lomba yang sudah berpartisipasi.
“Malam ini, kelima finalis berjuang untuk memperebutkan tahta sebagai juara pertama. Namun, bagi saya semuanya adalah juara! Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para peserta yang sudah turut berpartisipasi dengan mengirimkan karya terbaik. Semoga dengan bermusik kita dapat terus menjalin persahabatan dari Aceh hingga Papua,” tutur Edy dalam Sambutannya, Sabtu (30/6/2018).
Lomba SETIA terbuka bagi para pemusik se-Indonesia cukup mendapatkan perhatian dan animo yang besar.
Tercatat sejak pendaftaran lomba dibuka pada bulan April 2018 lalu terdapat 144 peserta yang mengirimkan karya aransemen mereka kepada panitia melalui email lombasetia@gmail.com, terdiri dari musisi asal 38 kota, 16 provinsi di Indonesia.
Genre musiknya pun beragam mulai dari pop, jazz, rock, EDM dan lain sebagainya.
Bahkan ada yang memadukan unsur musik tradisional dengan musik modern sehingga menorehkan warna baru dalam lagu Theme Song SETIA.
“Alhamdulillah, animo pemusik Indonesia luar biasa. Saya yakin, bukan hal mudah bagi dewan juri dalam menentukan karya mana yang terbaik karena masing-masing peserta berkarakter dan memiliki kreativitas dalam bermusik bahkan tidak terbatas dari rentang usia. Bahkan ada peserta termuda masih berusia 12 tahun. Saya sangat salut terhadap talenta generasi muda yang dimiliki anak bangsa,” kata Edy.
Animo yang ditunjukkan oleh peserta, dinilai Edy menjadi cerminan bahwa semakin banyak masyarakat yang mendukung terwujudnya pelayanan publik di Indonesia, khususnya Jakarta. Karena sejatinya Pelayanan Publik yang Prima merupakan Kebutuhan Dasar dan Hak Sipil Setiap Warga Negara.
Theresia Ebenna Ezeria atau yang kerap dikenal dengan tERe selaku Ketua Dewan Juri mengungkapkan apresiasinya terhadap lomba SETIA karena dapat menyatukan musisi Indonesia menciptakan karya sebagai bentuk dukungan terhadap Pelayanan Publik yang Prima di Jakarta.
“Lomba aransemen theme song SETIA, telah berhasil menyatukan musisi Indonesia dalam karya yang luar biasa. Tidak hanya itu, mereka pun bersatu untuk mendukung Pemerintah dalam mewujudkan pelayanan publik yang prima di Jakarta, sebagai musisi Indonesia saya bangga dengan semangat Peserta dalam lomba ini” ujar tERe.
Peraih Platinum Award tahun 2002 untuk debut ‘Awal yang Indah’, yang menjabat sebagai Konsultan Musik Independen dan Konsultan Kekayaan Intelektual ini mengajak seluruh musisi agar terus berkarya untuk Indonesia.
“Musik sejatinya adalah bahasa jiwa dan setiap jiwa itu unik, maka berkomunikasilah dengan cara kalian masing-masing sehingga kalian bisa menyentuh jiwa-jiwa yang lain dengan musik kalian” ujar tERe di hadapan seluruh Finalis Lomba Aransemen Theme Song SETIA.
Setelah penampilan kelima peserta, Ketua Dewan Juri, tERe bersama juri lainnya yaitu Arini Kumara dan Venessa mengumumkan 5 pemenang yang berhak mendapatkan total hadiah sebesar Rp. 47,5 juta, yaitu Juara I: Rhytm Nation asal DKI Jakarta, Juara II: Vijif Band asal Klaten (Jawa Tengah), Juara II: Rumah Pintu Biru asal DKI Jakarta, Juara IV: Alma Band asal Sleman (Yogyakarta) dan Juara V: Dwiyanti Fibriani asal Bekasi (Jawa Barat).
Latar Belakang
Diadakannya lomba Aransemen Theme Song “SETIA” ini adalah untuk menyatukan seluruh pilar (pemerintah, swasta dan masyarakat) dalam mewujudkan pelayanan Publik yang Prima di Jakarta karena musik bersifat universal, dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat dan segala usia.
Melalui musik, penyampaian pesan, informasi dan imbauan menjadi lebih efektif karena lebih mudah diingat dan melekat dalam benak pendengarnya.
“Musik merupakan sarana yang efektif untuk menyampaikan pesan positif dari dan untuk kita. Melalui musik, kita dapat menjalin persahabatan tanpa memandang latar belakang, usia, status sosial dan lain sebagainya. Mari kita lanjutkan komitmen amanah, dedikasi sepenuh hati dengan inovasi tiada henti, bekerja tanpa lelah memberikan yang terbaik bagi Indonesia,” ungkap Edy.
Edy menambahkan Lomba SETIA tidak hanya menyatukan musisi Indonesia tetapi juga menyatukan seluruh pihak swasta mulai dari perusahaan BUMN, perusahaan BUMD, Perusahaan swasta, hingga Institusi Pendidikan telah mendukung kegiatan Government Branding yang dilakukan oleh DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta ini.
Selain menggelar acara Grand Final Lomba Aransemen Theme Song “SETIA”, DPMPTSP Provinsi DKI juga mengadakan acara Talkshow bertajuk “Theme Song Dalam Merubah Citra Pelayanan Publik” bertempat di Panggung Anjungan Pemprov DKI Jakarta, Hall C, JIEXPO Kemayoran Sabtu (30/06/2018) mulai pukul 15.00- selesai.
Adapun Narasumber dalam Talkshow tersebut diantaranya, Rinaldi S.I.Kom., M.Si selaku Kepala Seksi Komunikasi dan Informasi DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta, dan narasumber yang berkompeten dan memiliki prestasi di bidang musik, seperti Theresia Ebenna Ezeria S.Sos., M.Si. (tERe) mantan penyanyi papan atas Tanah Air yang kini menjadi Konsultan Musik Independen, Konsultan Kekayaan Intelektual Terdaftar (856-2015) ; Arini Kumara, B. Mus., M. Mus. Sebagai Musician, Music Director, serta Venessa Adverta Fortuna Koespramanto, S.Sn yang merupakan Singer-Song Writer, Vocal Mentor, Vocal Director.
Dalam talkshow tersebut, para narasumber mengupas tuntas mengenai pengaruh musik dalam melunturkan stigma negatif dunia birokrasi serta perannya dalam merubah wajah pelayanan publik menjadi lebih bersahabat dan mampu merangkul seluruh lapisan masyarakat sehingga tidak ada sekat antara masyarakat dengan pelayan masyarakat. (*)