Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Muara Angke Menyambung Hidup dari Usaha Kerang Hijau

"Dibanding dengan sentra ikan asin di depan, di sini memang lebih becek dan baunya lebih amis," kata Tandi

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Warga Muara Angke Menyambung Hidup dari Usaha Kerang Hijau
KONTAN/ELISABETH AVENTA
Warga nelayan mengolah kerang hijau di kawasan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara 

Proses pengupasan kerang hijau biasanya mulai pukul 09.00 WIB dan berakhir menjelang pukul 18.00 WIB.

"Ini selesainya tergantung pasokan, kalau pasokan lagi banyak banget, bisa selesai pukul 19.00 WIB. Kalau sedikit, biasanya pukul 17.00 WIB sudah selesai," kata Darmini, salah satu pengupas kerang sambil mengupas tumpukan kerang hijau di tangannya.

Sudah lebih dari lima tahun, Darmini menjalani profesi sebagai pengupas kerang.

Upah yang ia peroleh dari mengupas kerang sebesar Rp 30.000 per satu drum ukuran kecil.

Jika sedang banyak pasokan, wanita asal Indramayu ini bisa mengupas empat hingga enam drum ukuran kecil.

Sedangkan jika sedang sepi pasokan, dirinya hanya bisa mendapat satu hingga dua drum ukuran kecil saja.

"Upah yang ngupas ini dibayar harian per satu drum ukuran kecil itu. Jadi begitu selesai mengupas, langsung minta upah ke bosnya," kata Darmini sambil tertawa.

Berita Rekomendasi

Darmini mengatakan, jika sedang sepi tangkapan, dirinya dan para pengupas kerang lain hanya bisa mendapatkan upah Rp 15.000 - Rp 30.000 per hari.

"Kalau lagi sepi, biasanya dijatah sama bosnya, biar semua kebagian," kata Darmini sambil tertawa.

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas