Sering Diancam Akan Dibunuh, Dua Pria di Tangsel Ini Nekat Membunuh Duluan Rekan Kerjanya
"Motifnya adalah sakit hati akibat konflik pribadi tersangka dan korban. Pihak korban dianggap sering melakukan intimidasi terhadap tersangka"
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Warta Kota, Zaki Ari Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Motif penganiayaan Moberujung pembunuhan sadis di Pagedangan, Kabupaten Tangerang, adalah rasa sakit hati tersangka terhadap korban, karena sering diancam di tempat kerjanya.
Hal itu disampaikan Kapolres Tangerang Selatan AKBP Ferdy Irawan, setelah jajarannya membekuk dua tersangka di Cikande, Serang, Banten.
"Motifnya adalah sakit hati akibat konflik pribadi tersangka dan korban. Pihak korban dianggap sering melakukan intimidasi terhadap tersangka di kantornya," papar AKBP Ferdy, Kamis (5/7/2018).
Tersangka yang menghabisi korban bernama Iwan Wahyuda (39) berjumlah dua orang, Sutrisna (33) dan Anwarudin (37).
Baca: Paru-paru Saripah Bolong Tertembus Peluru Aksi Begal Sadis di Kota Tangerang
Sutrisna adalah rekan satu kantor Iwan di sebuah pabrik kasur di Pagedangan. Sutrisna yang menyimpan rasa dendam ke korban, mengambil peran sebagai eksekutor dengan menikamkan belati ke sekujur tubuh Iwan.
Baca: Kronologi Meninggalnya Saripah oleh Aksi Brutal Jambret di Pinang, Kota Tangerang
Sutrisna mengaku melakukan hal keji tersebut karena Iwan sering mengintimadasi dirinya, bahkan sampai mengancam akan melakukan kekerasan fisik.
Baca: BIN Sarankan SBY Melapor Bila Ada Lembaga Negara Tidak Netral dalam Pilkada
"Diancem mau diabisin. Sebelum dia abisin saya, saya abisin duluan," ujar Sutrisna yang mengalami luka tembak di kedua kakinya karena melawan petugas.
Tidak terima sering diancam, Sutrisna pun menyiapkan rencana, dua hari sebelum menganiaya korban secara kejam.
AKBP Ferdy menjelaskan kronologi pembunuhan berdarah itu. Saat itu sekitar pukul 16.00 WIB, Iwan keluar dari tempat kerjanya menggunakan sebuah sepeda motor, menuju arah Legok.
"Sesampainya di Kampung Kalapa Desa Kadusirung, Iwan sadar sedang diikuti oleh orang lain. Lalu Ia membelokkan kendaraannya ke sebuah bengkel di pinggir jalan untuk meminta pertolongan," jelas Ferdy.
Namun, Sutrisna yang memiliki tato di tangan kirinya, membuntuti Iwan, dan mulai menikam secara membabi buta.
Iwan meregang nyawa di Jalan Raya Pagedangan, Kampung Kalapa RT 01/05, Kabupaten Tangerang, Senin (2/7/2018), akibat luka terbuka di hampir seluruh tubuhnya.