Tanggapan Wagub Sandiaga Uno tentang Dugaan Korupsi Proyek Rehab Sekolah di DKI
"Sudah dengar dan tadi saya duduk dengan Pak Bowo dan Bu Susi sekertaris humasnya."
Penulis: wahyu firmansyah
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan tribunnews.com, Wahyu Firmansyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menanggapi dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek rehabilitasi 199 sekolah di DKI Jakarta.
Sandi mengatakan dirinya telah berkordinasi dengan PLT Kepala Dinas Pendidikan Bowo Irianto untuk fokus terhadap ketersediaan sarana dan prasarana peserta didik.
"Sudah dengar dan tadi saya duduk dengan Pak Bowo dan Bu Susi sekertaris humasnya. Pokoknya kita penyerapan khususnya untuk ketersediaan sarana dan prasarana peserta didik itu menjadi hal utama dan harus dilakukan dengan sistem yang transparan terbuka dan bebas korupsi," ujar Sandi di Balai kota, Jakarta Pusat, Kamis (5/7/2018).
Sandi meminta untuk segera melaporkan jika ada indikasi terjadi korupsi.
Baca: Puluhan Ribu Orang Siap Mendemo Donald Trump, Protes Kunjungan Ke Inggris
Saat ditanyakan mengenai pencopotan Sopan Adrianto dari jabatan Kepala Dinas Pendidikan DKI terkait kasus rehabilitasi sekolah, Sandi menegaskan penggantian tersebut dilakukan untuk penyegaran dan penyerapan yang lebih baik.
"Saya enggak mau berspekulasi tapi intinya kita ingin penyegaran peremajaan dan penyerapan yang lebih baik kedepan," ujarnya.
Baca: Ada Aksi 67, PT KAI Alihkan Perjalanan 12 Kereta di Stasiun Jatinegara
Sandi berharap dengan adanya penggantian tersebut dapat segera mengerjar ketertinggalan penyerapan anggaran.
"Tadi saya baru rapat tentang penyerapan dan sudah ada perbaikan dinas pendidikan sudah lebih maju lagi. Kita harapkan akan mengejar ketertinggalan penyerapan," katanya.
Rehabilitasi 119 unit sekolah dari tingkat SD, SMP, dan SMA di Jakarta menggunakan APBD 2017 yang dianggarkan suku dinas pendidikan masing-masing wilayah di DKI Jakarta.
Rehabilitasi berat yang dimaksud yakni perbaikan sekolah pada bagian pagar, plafon, kusen, dan lainnya dengan total anggaran mencapai Rp 191 miliar.